SURABAYAPAGI.com, Surabaya - Sudah beberapa kali mendapatkan kota ramah anak, namun belakangan ini Surabaya digoncang dengan peristiwa anak mabuk karena menghirup lem. Kesepuluh anak tersebut langsung diamankan pihak kepolisian.
Wakil Ketua Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Surabaya Junaedi menita Pemerintah kota Surabaya untuk melakukan pemdampingan terhadap anak dibawa umur ini hingga tuntas.
Saya mengapresiasi langkah Pemkot untuk turun langsung memberikan pendampingan terhadap remaja yg sedang ngelem yang ditemuan warga di Kutisari dan kami mendorong Pemkot untuk memberikan pendampingan sampai tuntas, ungkap Junaedi kepada Surabaya Pagi Selasa (13/11).
Ketua Fraksi Demokrat ini juga meminta kepada Pemkot Surabaya agar memberikan surat himbauan kepada warga masyarakat memberlakukan jam belajar.
Kita dorong pemkot untuk menegaskan diberlakukannya Jam belajar demi menjaga dan tanggung jawab anak Surabaya untuk belajar. Karena Surabaya merupakan kota layak anak sesuai Perda 6 tahun 2011, terang Juanedi.
Junedi melanjutkan, Peran Pemkot secara bersama dengan masyarakat dan keluarga agar bisa menjaga, membimbing dan mengatakan anak-anak karena mereka bagian kita dan itu merupakan aset bangsa.
Kita harus bisa melindungi, membimbing, mengarahkan serta menjaga anak yg merupakan aset bangsa dan menjaga karakter anak dengan baik, tutup Junaedi. Alq
