Pemkot Madiun Izinkan KBM Tatap Muka SD, SMP dan SMA

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 27 Okt 2020 12:28 WIB

Pemkot Madiun Izinkan KBM Tatap Muka SD, SMP dan SMA

i

Wali kota Madiun, Maidi. SP/ KMP

SURABAYAPAGI.com, Madiun - Memasukin Zona Orange Covid-19 dan berdasarkan hasil survei orangtua yang menunjukkan 80 persen mengizinkan anak-anaknya mengikuti kegiatan belajar tatap muka di sekolah di tengah pandemi corona, maka Pemerintah Kota Madiun memberikan izin bagi Sekolah Dasar (SD), SMP hingga SMA, menggelar kegiatan belajar dan mengajar dengan tatap muka di tengah pandemi Covid-19.

“Hasil survei penguatan orangtua menunjukkan hampir 80 persen mengizinkan anaknya mengikuti kegiatan belajar tatap muka di sekolah. Insya Allah bulan depan mereka (siswa sekolah) masuk,” ujar Maidi.

Baca Juga: Tren Covid-19 Naik, Tapi tak Timbulkan Kematian

Wali Kota Maidi mengatakan, untuk sementara, siswa yang boleh masuk mengikuti KBM tatap muka yakni kelas 6 untuk SD dan kelas 7 untuk SMP.

Dari hasil survei tersebut, siswa yang diperbolehkan masuk baru 50 persen. Sisanya akan masuk secara bergilir agar penyebaran Covid-19 tidak semakin meluas.

Baca Juga: Covid-19 di Indonesia Naik, Ayo Masker Lagi

Pemkot Madiun juga memberikan instruksi sebelum mengikuti KBM tatap muka, seluruh guru dan siswa wajib mengikuti rapid test. Langkah tersebut dilakukan agar saat mengikuti pembelajaran baik guru maupun siswa merasa nyaman dan tenang.

Selain itu, KBM tatap muka bagi SMA sederajat pun sudah diperbolehkan dengan syarat wajib menerapkan protokol kesehatan. Kepala Dinas Pendidikan Kota Madiun, Heri Wasana menuturkan, seluruh guru dan murid yang mengikuti KBM tatapi muka akan menjalani rapid test mulai pekan ini. Jumlah siswa dan guru yang di-rapid test mencapai 4000-an orang.

Baca Juga: Menteri Perdagangan dan Wali Kota Madiun Bagikan 800 Paket Beras di PBM

Menurut Heri, terdapat dua tahapan yang harus dilakukan sebelum kegiatan KBM tatap muka dilakukan secara terus menerus. Pertama tahap simulasi dan kedua tahap uji coba.

“Di awal akan masuk simulasi terlebih dahulu. Hasil simulasi dievaluasi terlebih dahulu mana-mana yang perlu perbaikian. Setelah itu baru uji coba,” kata Heri. Tak hanya itu, siswa kelas 1 SD dan siswa kelas 7 SMP juga akan diberi kesempatan masuk ke sekolah untuk pengenalan. Dsy11

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU