Pemkot Surabaya Butuh Ratusan Tenaga Dokter

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 30 Jan 2019 15:40 WIB

Pemkot Surabaya Butuh Ratusan Tenaga Dokter

SURABAYAPAGI.com - Antrean layanan kesehatan di Kota Surabaya seperti di puskesmas plat merah masih menjadi catatan permasalahan. Waktu tunggu mendapatkan layanan bagi pasien di puskesmas baik inap dan non-rawat inap daerah masih harus memakan waktu dua hingga tiga jam. Padahal Kota Surabaya sudah memiliki sistem antrian e-health. Namun nyatanya meski sudah datang ke puskesmas maupun rumah sakit di waktu yang dijadwalkan, namun pasien masih harus menunggu berjam-jam di rumah sakit. Sebut saja di semua puskesmas di Surabaya, antrian pasien di sana bisa mencapai tiga hingga empat jam. Setelah diusut ternyata penyebabnya adalah jumlah dokter yang tak sepadan dengan jumlah pasien yang dilayani. Kekurangan jumlah dokter di Surabaya ini diakui oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Febria Rachmanita. Fenny -begitu Febria Rachmanita biasa disapa- mengatakan, saat ini jumlah dokter di Surabaya sekitar 200 orang saja. "Saat ini jumlah dokter kita di 63 puskesmas non-rawat inap dan 21 puskesmas rawat inap semuanya masih jauh dari ideal," kata Fenny, pada Surya.co.id, Rabu (30/1/2019). Jika ditotal jumlah seluruh dokter di 21 puskesmas rawat inap dan 63 puskesmas ada sebanyak 254 orang dokter. Jumlah itu dikatakan Fenny masih jauh dari kurang. "Karena saat ini di puskesmas rawat inap hanya ada 5 dokter padahal idealnya harusnya ada 11 orang dokter yang bekerja dengan pembagian tiga shift," kata Fenny. Sedangkan di puskesmas non-rawat inap saat ini hanya dilayani oleh tiga orang dokter. Padahal idealnya jumlah dokternya adalah lima orang dokter. Kondisi ini yang menyebabkan kurang maksimalnya layanan kesehatan di Surabaya terutama menyebabkan antrian yang lama di layanan kesehatan khususnta di puskesmas. Menurut Fenny, masalah ini bisa diatasi dengan menambah tenaga dokter untuk puskesmas dan juga rumah sakit. Jika dihitung berdasarkan jumlah ideal, Pemkot Surabaya membutuhkan sebanyak 101 orang dokter baru untuk ditempatkan di pusksesmas dan rumah sakit di Surabaya. "Kita butuh 101 orang dokter untuk ditempatkan di 63 puskesmas non-rawat inap dan 21 puskesmas rawat inap. Agar layanan kesehatan ini bisa maksimal," katanya. Sementara itu Kepala Bappeko Surabaya mengatakan, rekruitmen untuk dokter akan dilakukan di tahun 2019 ini. Dokter akan direkrut melalui sistem kerjasama dengan perguruan tinggi. Ini lantaran dalam rekruitmen CPNS tidak banyak memberikan tenaga dokter yang bisa diterima. Sehingga terjadi kekurangan jumlah dokter di Surabaya. "Kita akan rekrut dokter di tahun 2019 supaya memperbaiki layanan kesehatan di Surabaya. Agar tidak ada antrian yang sampai mengular karena memang ada kekurangan jumlah dokter," kata Eri. Adanya rencana penambahan tenaga dokter di puskesmas diapresiasi oleh pasien puskesmas Pucang, Siniyah. Warga Pucang ini mengatakan beberapa kali harus antre 3 jam saat akan berorbat di Puskesemas Pucang. "Padahal ya sudah pakai daftar online di puskesmas. Tapi tidak pas hitungannya ya di sana tetap antre lagi," katanya. Ia berharap lebih baik berobat ke klinik yang sepi dibandingkan berobat ke puskesmas yang antrinya malah menbuat kesehatan pasien menjadi lebih buruk.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU