Pencurian Data Ponsel Dapat Terjadi karena Rooting

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 01 Agu 2019 20:07 WIB

Pencurian Data Ponsel Dapat Terjadi karena Rooting

SURABAYAPAGI.com Pakar keamanan Internet dari Eset, Yudhi Kukuh menginformasikan bahwa aplikasi dapat mengambil data penguna smartphone tanpa izin. Pengambilan data atau pencurian ini tetap dapat dilakukan walaupun pengguna telah menolak (deny) permintaan persetujuan akses data sebelum mnenggunakan aplikasi. Aplikasi di ponsel pintar selalu meminta persetujuan untuk mengakses galeri foto, kamera, kontak, hingga lokasi pengguna. Konsumen bisa menyetujui dan bisa menolak permintaan tersebut. Yudhi menjelaskan ponsel pintar yang telah di-root bisa dengan mudah dijadikan celah oleh aplikasi untuk melakukan akses meskipun pengguna telah menolak. Root adalah modifikasi ponsel pintar untuk membuka fitur yang dikunci Android sehingga pengguna bisa mendapatkan kendali dan akses penuh berbagai akses dan fitur pada ponsel pintarnya. Namun, menurutnya jika ponsel tidak di root maka aplikasi tidak bisa seenaknya mengakses data pengguna. "Selama tidak di-root ya tidak bisa, tapi kalau sudah root kemungkinan bisa. Karena kalau root itu di bypass keamanannya. Jadi datanya ya sudah seperti file sharing folder saja," kata Yudhi dilansir dari CNNIndonesia, Rabu (31/7) Yudhi mengatakan root bisa menghilangkan keamanan ponsel karena root membuat pengguna membuka kunci sistem operasi agar bisa bebas melakukan modifikasi. "Itu developer mode, root itu di sistem namanya akar. Pengguna bisa seolah menjadi developer perangkat. Mau apa pun bisa," kata Yudhi. Keamanan dihilangkan agar pengguna bisa menyisipkan sistem modifikasi dari luar. Maka bisa saja peretas dan aplikasi tak bertanggung jawab mengakses data pengguna di dalam ponsel pintar.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU