Pendapatan Petani Gula Terhambat

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 11 Apr 2018 15:29 WIB

Pendapatan Petani Gula Terhambat

SURABAYAPAGI.com, Surabaya - Penghasilan gula masyarakat Indonesia pada tahun 2017 mencapai 2,1 juta ton. Namun, 2017 terdapat penyegelan gula milik petani Indonesia hingga 7.007 ton dari 2,1 juta ton oleh Kementerian Perdagangan yang menyebabkan perputaran uang terhambat dan pendapatan petani gula tidak ada. Widodo Rahardja, Staf Ahli Asosiasi Gula Indonesia mengungkapkan, penyegelan oleh Kemendag menyebabkan perputaran pendapatan terhambat. Maka, berdampak pada perawatan bibit tebu oleh petani mengalami tidak optimal karena tidak ada pendapatan. Sehingga, berpengaruh pada hasil tebu yang tidak sesuai harapan. "Persegelan gula 7.007 ton merupakan 66 persen tebu milik petani rakyat Indonesia. Kondisi tebu yang diharapkan naik, namun karena perputaran pendapatan terhambat. Ditakutkan akan menurun," jelasnya di Jln. Mangerojo Surabaya, Rabu (11/04). Menurutnya, pengahambatan penjualan gula karena beberapa proses yang harus dilalui oleh Kemendag berada di Perusahaan PTPN. Petani gula dari Jawa Timur dan Jawa Barat adalah salah satu Provinsi terbesar yang mengalami persegelan. "Di Jawa Timur, Petani mengalami permasalahan hingga menyebabkan tidak efesien dalam penanaman bibit tebu. Dari Jember sampai Madiun di Jawa Timur, petani mengalami persalahan ini. Sedangkan,Perusahaan seperti PTPN X dan XI mengatakan masih Proses," katanya. Widodo menjelaskan, persediaan gula masyarakat Indonesia mencapai 675 ribu ton hingga kini. Ditafsirkan persediaan gula akan habis hingga Juni. Habis dua hingga tiga bulan dari mulai April. "Persediaan gula hingga Lebaran akan akan. Pertangahan Tahun, kita akan giling gula lagi yang menjadi persediaan 2018. Karena Unyul sekaran merupakan persediaan dari 2017 kemarin," pungkasnya.tus

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU