Penderita Pasung di Jatim Masih Tinggi

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 25 Sep 2018 22:21 WIB

Penderita Pasung di Jatim Masih Tinggi

SURABAYAPAGI.com, Surabaya - Jumlah penderita gangguan jiwa dalam pasungan masih cukup tinggi di Jatim. Salah satu penyebabnya adalah keluarga yang enggan melaporkan kasus tersebut karena malu. Tingginya kasus penderita pasung diakui Gubernur Jawa Timur Soekarwo, menurutnya program bebas pasung itu terkendala karena banyak anggota keluarga yang masih tertutup. "Tadinya seribu pasung meledak jadi dua ribu dan tidak dilaporkan karena itu masalah keluarga. Pelaporannya menjadi tertutup, bahkan kasus pasung ini sama dengan KDRT ketemu sedikit tapi aslinya banyak," ujarnya kemarin. Kendari demikian, Pakde Karwo, sapaan Gubernur Soekarwo memastikan bahwa program bebas pasung masih berjalan, meski fakta di lapangan penderita gangguan jiwa yang dipasung tetap tinggi. "Terus program pasung di Pemprov ini yang menangani, yaitu Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial menjadi satu," sambungnya. Ia juga menambahkan, untuk masalah Bangkalan ini pihaknya meminta kepada Dinas Kesehatan untuk segera berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Bangkalan agar kasus penanganan pasung dapat diselesaikan. Untuk diketahui, Pemprov Jatim menargetkan bebas pasung pada 2017. Gubernur Jatim Soekarwo telah mencanangkan Jatim bebas pasung pada 20 Juni 2014. Pemprov Jatim memiliki dua strategi untuk mencapai target tersebut. Di antaranya, administrasi terpadu manajemen (ATM) pasung dan prioritas penanganan penderita pasung per wilayah berdasarkan jumlah penderita. ATM pasung direalisasikan dalam bentuk verifikasi dan validasi data, pendekatan keluarga, dan pembebasan pasien pasung melalui kerja sama dengan rumah sakit jiwa (RSJ). Langkah berikutnya, melakukan rehabilitasi sosial, resosialisasi atau pengembalian kepada keluarga, serta pendampingan sosial. arf

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU