Pengangguran di AS Meningkat Gegara Corona

author surabayapagi.com

- Pewarta

Sabtu, 09 Mei 2020 09:11 WIB

Pengangguran di AS Meningkat Gegara Corona

i

Aksi demo oleh warga Negeri Paman Sam

SURABAYAPAGI.com, Washington – Mewabahnya Covid-19 di seluruh penjuru dunia membuat perekonomian global semakin tertekan. Di Amerika Serikat, negeri berjuluk Paman Sam itu telah kehilangan 20,5 juta pekerjaan pada April, penurunan paling tajam sejak depresi hebat, akibat kelumpuhan ekonomi yang ditimbulkan oleh pandemi virus corona.

Ekonom yang disurvei oleh Dow Jones memperkirakan penurunan 21,5 juta dan tingkat pengangguran naik menjadi 16%. Tingkat pengangguran April melampaui rekor pasca-perang 10,8% tetapi kurang dari Depresi Hebat yang diperkirakan 24,9%. Puncak krisis keuangan adalah 10% pada Oktober 2009.

Ukuran yang lebih luas yang mencakup mereka yang tidak mencari pekerjaan serta mereka yang memiliki pekerjaan paruh waktu karena alasan ekonomi juga mencapai rekor tertinggi sepanjang masa sebesar 22,8%. Angka itu mungkin gambaran yang lebih akurat tentang situasi pekerjaan saat ini karena jutaan pekerja dibayar untuk tinggal di rumah dan karenanya tidak mau atau tidak mampu mencari pekerjaan baru.

Lonjakan tingkat pengangguran nyata mencerminkan penurunan tingkat partisipasi tenaga kerja menjadi 60,7%, level terendah sejak 1973.

Secara keseluruhan, daftar pengangguran naik menjadi 23,1 juta, melonjak 15,9 juta selama bulan Maret.

Lompatan pengangguran yang belum pernah terjadi sebelumnya sebagian besar disebabkan oleh PHK paruh waktu. Mereka yang mengatakan kehilangan pekerjaan untuk sementara waktu melonjak menjadi 18,1 juta, sementara mereka yang melaporkan kerugian permanen naik tiga kali lipat, dari 544.000 menjadi 2 juta.

Dengan capaian itu, maka tingkat pengangguran di AS menyentuh 14,7% melonjak tajam dibandingkan Maret yang masih 4,4%, melampaui capaian terburuk saat puncak krisis keuangan global pada akhir 2009.

"Jika ada titik cerah dalam suramnya laporan pekerjaan hari ini, itu adalah bahwa sadar bahwa ekonomi tidak mungkin menjadi lebih buruk dari sekarang," kata Chris Rupkey, kepala ekonomi MFG New York.

"Pengangguran dapat berkurang dari titik ini ke depan karena banyak negara mulai membuka kembali (ekonominya)."

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU