Penutupan Lintasan Kereta, Warga Dilibatkan

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 30 Okt 2018 18:02 WIB

Penutupan Lintasan Kereta, Warga Dilibatkan

SURABAYAPAGI.com, Surabaya - Kecelakaan mobil dan kereta api saat melintas di beberapa palang pintu tak dijaga menjadi perhatian Kadishub Jatim, Fattah Jasin, (30/10/2018). Fattah menjelaskan, pemerintah harus hadir dalam kejadian seperti itu. "Pemerintah hadir, itu untuk mengisi dan membantu keselamatan masyarakat," terang Fattah usai mengikuti pelaksanaan Operasi Zebra Semeru 2018 di Polda Jatim, Selasa (30/10/2018). Fattah menambahkan, di Jatim sudah ada 350an Early Warning System (EWS). Menurutnya, EWS sebenarnya tidak termasuk standar untuk keselamatan di perlintasan menurut Dirjen Perkeretaapian. Namun, bila tak ada EWS, tidak ada juga yang bertanggung jawab di palang pintu perlintasan KA. "Menurut kami itu (EWS) penting bagi masyarakat, ketika ada kereta yang mau melintas, jadi ada semacam bunyi sirine, istilahnya peringatan," sambungnya. Menurutnya, satu setengah kilo sebelum KA itu sampai ke pintu itu, sudah berbunyi. Hal tersebut lah yang menjadi peringatan bagi masyarakat agar lebih berhati-hati saat melintas di perlintasan KA. "Dalam perlintasan sebidang itu, ada kepentingan masyarakat dimana perlintasan itu dibuat,"katanya. Lalu, saat ditanya terkait Laka di Jalan Pagesangan beberapa waktu lalu, Fattah mengatakan EWS di sekitar TKP bukan sedang rusak, melainkan terhalang sesuatu. "Seperti di Pagesangan kemarin, itu kabarnya tertimpa pohon, jadi tidak buny,i tetapi alatnya berfungsi," imbuhnya. Kemudian, ketika disinggung apakah ada upaya untuk penutupan perlintasan itu, Fattah menyatakan "Misalnya, Daop 7 Madiun, itu tiga hari yang lalu kami dengar sedang menutup, tapi penutupan itu harus diikuti dengan solusi untuk memberikan alternatif jalan," tandasnya. Menurutnya, di aturan yang ada memungkinkan dilakukan penutupan itu. Namun, harus dilakukan evaluasi bersama terlebih dulu. "Kami evaluasi dulu, baik di daerah maupun provinsi, kabupaten, dan kota, jadi ketika masyarakat sepakat untuk ditutup tapi ada alternatif untuk jalan lain selain di perlintasan, saya kira sulitnya itu ketika kami tak melibatkan masyarakat dalam penutupan," tandasnya. Masih kata Fattah, ada saja kendala yang dialami dalam menerapkannya. "Misalnya, baterainya diambil orang dan lain sebagainya," tegasnya. Fattah berharap, peran serta masyarakat dapat membantu pelaksanaan EWS di sekitaran palang perlintasan KA. "Kami harap masyarakat ikut serta dalam mengamankan sarana dan prasarana yang ada," imbuh Fattah. Lantas, apakah pihaknya akan segera menutup beberapa palang perlintasan KA pasca adanya Laka Lantas? "Akan kami bicarakan dengan warga, karena dulu saya yakin itu lintasan sebidang di sana untuk kepentingan masyarakat dan warga sekitar, ketika kami adakan evaluasi sebuah kejadian, kalau itu memang sepakat untuk ditutup, akan kami coba dan segera kami akan adakan evaluasi," tandasnya. Fattah menambahkan dalam perlintasan sebidang itu, ada beragam kepentingan masyarakat. Kemudian, ketika disinggung terkait pemanggilan pihaknya atas kecelakaan yang terjadi beberapa waktu belakangan, Fattah mengungkapkan ia hanya diminta untuk memberikan keterangan. "Saya lupa terkait surat pemanggilan, karena diminta untuk diperiksa sebagai saksi di Satlantas Polrestabes Surabaya, kami harus hadir memberikan penjelasan, apapun itu, ini sudah tanggung jawab walaupun di dalamnya banyak yang bisa kami uraikan kebijakan-kebijakan dan siapa yang punya kewenangan," tutupnya. nt

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU