Penyebab Harga CPO Menurun

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 12 Mar 2019 11:06 WIB

Penyebab Harga CPO Menurun

SURABAYAPAGI.com - Tren pelemahan harga Crude Palm Oil (CPO) masih akan berlanjut. Analis Asia Trade Point Futures, Deddy Yusuf Siregar, menilai pelemahan harga CPO disebabkan beberapa faktor. Pertama, kekhawatiran perang dagang antara Amerika Serikat dan China. Sekadar informasi saja, perang dagang antara Amerika Serikat dengan China akan berakhir pada akhir bulan Maret ini. Kesepakatan ini akan disebut dalam pertemuan antara Donald Trump dan Xi Jinping dalam beberapa pekan ke depan. Pelaku pasar masih khawatir karena belum jelas apakah sepakat atau tidak, ujar Deddy, Jumat (8/3). Faktor selain itu, Deddy bilang karena perlambatan ekonomi di China yang diproyeksi tumbuh 6 persen sampai 6,5 persen. Nah ini berdampak ke harga CPO karena China merupakan pengimpor terbesar untuk produk CPO, ungkapnya Tak hanya perlambatan ekonomi, pengaruh ekspor China yang menurun. Diakui Deddy turut melemahkan harga CPO. Dia melihat tingkat ekspor Februari yang turun 20,7 persen dan impor yang turun 5,2 persen dari tahun sebelumnya, memberi dampak buruk. Terakhir, adalah faktor produksi CPO di Malaysia yang diperkirakan hanya 20 juta ton, dan China sekitar 43 juta ton. Dan secara keseluruhan, produksi CPO global sekitar 72 juta ton. Jika dilihat secara tren, harga CPO memang masih melemah hingga kuartal II-2019. Tetapi semoga saja bisa naik menjelang Ramadhan. Karena permintaan biasanya naik dari negara Timur Tengah, pungkas Deddy Yusuf Siregar. Deddy memperkirakan harga CPO masih melemah. Diproyeksi bergerak di kisaran RM 2.150 sampai RM 2.120 per metrik ton. Sementara sepekan bergerak di kisaran RM 2.170 sampai RM 2.000 per metrik ton. Secara teknikal, harga CPO bergerak di bawah garis MA 50,100 dan 200. Kemudian indikator stochastic di area 21, begitu pula dengan indikator RSI di area 36 yang cenderung melemah. MACD juga berada di area negatif. Sehingga, Deddy merekomendasikan untuk jual. Harga kontrak pengiriman Mei 2019 di Malaysia Derivative Exchange pada Jumat (8/3) pukul 16.59 WIB, berada di level RM 2.126 per metrik ton. Angka ini turun 0,42 persen dari sehari sebelumnya yang ada di level RM 2.135 per metrik ton. Sementara dalam sepekan angka melorot 2,87 persen.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU