Perang Dagang Masih Berlanjut, Perekonomian Indonesia Terbawa Arus

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 05 Agu 2019 20:20 WIB

Perang Dagang Masih Berlanjut, Perekonomian Indonesia Terbawa Arus

SURABAYAPAGI.com Kebijakan ekonomi Presiden AS Donald Trump telah mempengaruhi kondisi perekonomian global beberapa bulan terakhir. Salah satu kebijakan paling fenomenal dan menimbulkan dampak besar bukan hanya bagi AS tetapi bagi dunia adalah perang dagang yang telah digaungkan melalui keputusan keputusan kontrofersional yang membuat perlambatan perekonomian dunia, hal itu sangat berdampak kebada pertumbuhan ekonomi Indonesia juga. "Kalau nanti policy Trump kacau lagi, ya bisa berpengaruh ke Indonesia. Karena sekarang pasar gobal lagi bergerak. Skala yang paling luas dan paling mengganggu itu (kebijakan) Trump. Jadi kalau kena regional bisa ke Indonesia juga," kata Deputi Gubernur Bank Indonesia Dody Budi Waluyo, dilansir dari Sindonews Senin (5/8). Maka dari itu, kata Dody, Bank Indonesia berusaha keras dengan untuk memacu pertumbuhan ekonomi seperti penyelenggaraan Karya Kreatif Indonesia (KKI). Menurut dia, penyelenggaraan KKI dapat membantu meningkatkan pertumbuhan sektor riil. Menurut dia, jika sektor riil sudah dapat dikendalikan maka inflasi dapat berjalan sesuai target di angka 3,5% plus minus 1%. "Kalau sektor riil belum bisa dikendalikan, maka angka inflasi kita akan terganggu. Makanya kita masuk ke skema yang terkait UMKM dengan berkoordinasi dengan pihak terkait," beber dia. Dengan masuk ke UMKM, lanjut Dody, maka dapat membantu memayungi UMKM dengan memberikan binaan atau pendampingan bagi kluster-kluster UMKM. Dengan demikian, lanjut dia, BI dapat mengetahui permasalahan yang menyebabkan inflasi di Indonesia. "Seperti contoh, jika masalah inflasi itu dari pangan ya kluster pangan kita buka misalkan bawang atau cabai. Misalkan masalah inflasi di tekstil atau tenun, ya kita bantu dari sisi ekspornya," jelasnya. Dengan begitu, inflasi diharapkan dapat terkendalikan dan tetap rendah serta stabil di kisaran sasaran inflasi 3,5±1% pada 2019.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU