SURABAYAPAGI, Surabaya - Calon Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi menginginkan kota Surabaya untuk tetap perkuat toleransi tanpa memandang mayoritas maupun minoritas.
Berlokasi di Posko Pemenangan Jl. Kutai Surabaya, Eri Cahyadi disambangi oleh LBH Ansor. Silahturahmi tersebut merupakan salah satu bentuk dukungan untuk mengawal jalannya Pilkada serentak agar tetap damai dan santun.
Baca Juga: Rahmad Muhajirin Hingga Ahmad Dhani Ramaikan Bursa Pilwali Surabaya 2024
Menurut Eri, LBH Ansor merupakan bagian yang tidak terpisah dari dirinya, walaupun sejak Pilkada ada yang kesana dan kesini.
"Pilihan berbeda itu biasa dan terpenting adalah bagimana Ansor dan Pemkot bisa menjaga toleransi umat beragama di kota Surabaya. Ansor kedepan bisa mengawal orang-orang yang membutuhkan, dan kedepan kita bisa mengkolaborasikan dengan anggaran Pemkot," terang Eri Cahyadi, pada Selasa (01/12/20).
Eri Cahyadi juga berharap bila LBH Ansor bisa bermanfaat bagi masyarakat kota Surabaya. Salah satunya dengan membantu wong cilik ketika tidak mempunyai biaya maupun ketika ada masalah.
"LBH Ansor selalu ada disana dan itu yang akan kita kolaborasikan dengan Pemerintah. Jangan sampai di tindas, jangan sampai kota Surabaya menjadi kapitalis," tegasnya.
Baca Juga: Hadiri Buka Bersama DPC Partai Gerindra, Eri Cahyadi Jaga Sinergitas Untuk Kepentingan Umat
IMG_20201201_101003
Tidak hanya itu, berulang kali Eri Cahyadi ingin masyarakat Kota Surabaya bersama-aama untuk terus menjaga tolerasi umat beragam, salah satunya nanti akan membentuk wadah bagi umat beragama.
"Surabaya akan membentuk wadah untuk semua umat beragama. Ada para Romo, pendeta, kyai, tapi juga para pemuda, sehingga bila ada permasalahan, maka wadah ini nanti yang akan menjaga kota Surabaya. Dan wadah ini adalah salah satu yang akan kita kolaborasikan dengan LBH Ansor," jelasnya.
Baca Juga: Sambut Pilkada Serentak, BHS dan Cahyo Ajak 1000 Relawan Konsolidasikan Kekuatan Partai Gerindra
Kota Surabaya harus menjadi kota yang aman, agar tidak ada suku, ras, agama yang menjadi dampak membuat Surabaya bergejolak.
"Karena itu kita punya semangat yang sama, toleransi, dan semangat saling menjaga. Surabaya harus menjadi NKRI dan tidak boleh ada perbedaan di kota Surabaya," pungkansya. (byt)
Editor : Mariana Setiawati
