Pertamina Hulu Energi Terus Genjot Upaya Penanganan Tumpahan Minyak

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 08 Agu 2019 17:16 WIB

Pertamina Hulu Energi Terus Genjot Upaya Penanganan Tumpahan Minyak

SURABAYAPAGI.com - Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java(ONWJ) terus menambah jumlah oil boom demi menangani tumpahan minyak baik di lautan maupun kawasan pesisir serta juga berhasil mempercepat pengeboran sumur baru relief well (RW) YYA-1RW yang direncanakan untuk menutup sumur YYA-1. Dalam konferensi pers, Kepala Incident Team Management PHE ONWJ Taufik Adityawarman mengungkapkan sejauh ini 4.700 meter static oil boom telah dipasang guna menghadang pergerakan minyak di lautan. "Kita juga sediakan 600 meter movable oil boom untuk menangkap sisa tumpahan yang lepas dari jangkauan utama," jelas Taufik, Kamis (8/8). Menurut Taufik, oil boom disiapkan dua layer. Layer pertama mengelilingi hampir 3/4 sumber kebocoran di Sumur YYA-1. Sementara layer kedua disiapkan di arah barat. "Ke arah Barat itu ke Tanjung Priok dan Kepulauan Seribu, layer dua disiapkan disana untuk mengejar ceceran oil spill," jelas Taufik. Vice President Relations Pertamina Hulu EnergiIfki Sukarya dalam siaran pers bilang hingga saat ini, PHE ONWJ telah melakukan pengeboran sumur baru YYA-1RW mencapai kedalaman sekitar 624 meter dari target 2.765 meter. "Kami akan mengontrol sumur YYA-1 melalui sumur baru YYA-1RW ini, sehingga nanti bisa secepatnya menutup sumur agar tidak lagi menumpahkan minyak, ujar Ifki dikutip Kamis (8/8. PT Pertamina (Persero) menyebut penanganan kebocoran gas dan tumpahan minyak di Sumur YYA-1 Blok Offshore North West Java (ONWJ) lebih cepat dua hari dari estimasi waktu. Head Incident Management Team PHE ONWJ Taufik Adityawarman dalam konferensi pers bilang penanganan diperkirakan akan membutuhkan waktu sekitar 67 hari. "Per hari ini, berdasarkan laporan maka penanganan lebihcepat dua hari," jelas Taufik di Kantor Pusat Pertamina di Jakarta, Kamis (8/8). Percepatan ini didorong oleh sejumlah langkah, salah satunya pengeboran yang dimulai sehari lebih awal. Seperti diketahui, awalnya pengeboran direncanakan akan dilakukan pada 2 Agustus 2019. Pengeboran akhirnya dilakukan pada 1 Agustus 2019, atau sehari lebih cepat dari jadwal. Lebih jauh Taufik menjelaskan, proses pengeboran relief well kini memasuki tahapan terakhir yakni perencanaan dan eksekusi operasi. "Rig Soehanah yang didatangkan sudah memulai pemboran sekitar 1 kilometer dari lokasi kebocoran," jelas Taufik.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU