Pilgub 35 Hari Lagi, Pemilih Khofifah-Emil Membludak

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 23 Mei 2018 04:07 WIB

Pilgub 35 Hari Lagi, Pemilih Khofifah-Emil Membludak

SURABAYA PAGI, Surabaya - Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jatim 2018 tinggal 35 hari lagi. Berdasar survei terbaru, pasangan nomor urut 1, Khofifah Indar Parawansa-Emil Elstiano Dardak, makin banyak dipilih masyarakat Jawa Timur. Tak pelak, elektabitas pasangan ini terus meningkat. Dari survei Alvara Research Center pada rentang 29 April hingga 5 Mei 2018, menunjukkan Khofifah-Emil meraih 48 persen suara. Sedang pasangan Saifullah Yusuf (Gus Ipul)-Puti Guntur Soekarno hanya mendapatkan 41,9 persen suara. Hasil ini menguatkan survei Centre for Strategic and International Studies (CSIS) pada rentang 16-30 April 2018 lalu. Khofifah-Emil Dardak unggul telak mencapai 53,8 persen, berbanding 37,8 persen dari Gus Ipul-Puti. Inikah tanda-tanda kemenangan Khofifah-Emil di Pilgub Jatim 2018? Sementara selisih elektabilitas hanya di kisaran 6,1 persen. Dengan menggunakan metode multistage random sampling, melalui wawancara tatap muka terhadap 800 responden yang berusia 17 tahun keatas. Responden tersebar secara proporsional di 38 Kabupaten/Kota di Jawa Timur. Survey tersebut mempunyai tingkat kepercayaan 95 persen, serta margin of error 3,46 persen. "Hasil survei ini cukup mengejutkan. Karena pada survey sebelumnya September 2017 lalu, elektabilitas Khofifah hanya 35,9 persen di bawah Saifullah Yusuf dengan 46,6 persen," ungkap CEO Alvara Research Center, Hasanuddin Ali, Senin (21/5/2018). Hasanuddin menerangkan, elektabilitas Khofifah Indar Parawansa saat berpasangan dengan Emil Dardak mengalami lonjakan yang signifikan yakni sebesar 11,1 persen. Sedangkan Saifullah Yusuf saat berpasangan dengan Puti Soekarno mengalami penurunan drastis sebesar 5,1 persen. Dilihat distribusi dukungan terhadap pasangan kandidat ini berdasarkan jenis kelamin pemilih, maka terlihat bahwa pemilih wanita (54,4 persen) lebih condong mendukung pasangan Khofifah-Emil. Sedangkan pemilih pria (50,4 persen) lebih condong mendukung pasangan Gus Ipul-Puti. Sedangkan dari usia pemilih, kata dia, pasangan Khofifah-Emil berhasil memikat pemilih milenial dan tua, Khofifah-Emil unggul di kelompok usia 17 35 tahun dan usia diatas 46 tahun. Sementara Gus Ipul-Puti hanya unggul di kelompok usia 36 45 tahun. Secara strata sosial ekonomi, lanjutnya, pasangan Khofifah Emil unggul di kelompok Sosial Ekonomi menengah bawah. Sedangan pasangan Gus Ipul-Puti unggul di kelompok sosial menengah. Menariknya, kelompok menengah atas perolehan kedua pasang kandidat cenderung seimbang. Adapun berdasarkan geografis, di wilayah Rural (Pedesaan), 47,3 persen memilih pasangan Khofifah Emil sedangkan 39,9 persen memilih pasangan Gus Ipul-Puti, dan 12,8 persen belum memutuskan. Sementara di wilayah Urban (Perkotaan), 46,7 persen memilih pasangan Khofifah Emil. Sedangkan 43,3 persen memilih pasangan Gus Ipul-Puti, 10 persen belum memutuskan, dan 0,8 persen Golput. Dari aspek kluster karakteristik wilayah di Jawa Timur, tambah Hasanuddin, elektabilitas Khofifah Emil (48 persen) unggul dibandingkan Gus Ipul-Puti (33,3 persen) di Kluster Madura. Untuk wilayah Tapal Kuda, Gus Ipul-Puti (47,6 persen) unggul dibandingkan Khofifah Emil (43,4 persen). Sedangkan di wilayah Arek, Khofifah Emil (52,8 persen) unggul dibandingkan Gus Ipul-Puti (41,6 persen). Sementara di wilayah Mataraman, persentase kedua pasang kandidat bersaing cukup ketat dimana Khofifah Emil (44,1 persen) unggul dibandingkan Gus Ipul-Puti (39,5 persen). Di Wilayah Madura dan Mataraman, persentase pemilih yang belum memutuskan cukup besar. Pasangan Ideal Hasanuddin memaparkan, ada tiga alasan yang mendasari melejitnya elektabilitas Khofifah-Emil. Pertama, keduanya dianggap merupakan kombinasi pasangan ideal, dimana Khofifah Indar Parawansa memiliki pengalaman dan usia yang matang. Sementara Emil Dardak adalah sosok intelektual dan mewakili generasi milenial. Kedua, lanjut dia, pemilih menilai program-program Khofifah Emil lebih baik, hal ini dapat dilihat dari tingginya elektabilitas Khofifah Emil dikategori pemilih rasional. Dan Ketiga, Pasangan Khofifah - Emil dipersepsikan memiliki Kualitas yang lebih baik hal ini terlihat dari unggulnya Khofifah Emil di Indeks Candidate Quality, Candidate Competency, Recommendation Level, dan Trusted Level. "Sedikitnya ada lima prioritas pembangunan yang diharapkan masyarakat Jawa Timur yakni Lapangan kerja, Penanganan Kemiskinan, Stabilitas Harga Sembako, Pelayanan Kesehatan dan Sarana Pendidikan perlu lebih mendapat perhatian," imbuhnya. **foto** Belum Aman Namun demikian, Hasanuddin menambahkan, meski peluang pasangan Khofifah-Emil untuk memenangkan PilGub Jatim memang lebih tinggi dibanding pasangan Saifullah Yusuf Puti, keunggulan Khofifah-Emil masih belum aman. Alasanyanya, Pertama, selisih elektabilitas diantara kedua kandidat masih tipis, yakni perbedaan elektabilitas sebesar 6,1%, segala kemungkinan masih bisa terjadi saat pelaksanaan PilGub Jatim 27 Juni 2018 nanti. Kedua, tingkat soliditas pemilih Khofifah- Emil sedikit lebih rendah dibanding pemilih Saifullah Yusuf-Puti. Dan yang ketiga, perbedaan yang sangat tipis di daerah Mataraman akan menjadikan wilayah ini sebagai battle ground utama Pilgub Jatim kali ini. Selain itu pemilih yang belum memutuskan didaerah Mataraman masih tinggi, perubahan arah dukungan diwilayah ini akan menentukan siapa yang akan memenangkan pertarungan di PilGub Jatim Hasanuddin menambahkan selain survey Pilgub Jatim, Alvara Research Center juga memotret popularitas dan elektabilitas partai peserta Pemilu 2019 serta kandidat presiden. Hasilnya, Joko Widodo menempati posisi pertama dengan tingkat elektabilitas mencapai 55,3 persen jauh meninggalkan Prabowo yang hanya bertengger di angka 24,6 persen. **foto** Pengamanan Suara Sementara itu Renville Antonio, Sekretaris Tim Pemenangan Khofifah-Emil menghormati semua hasil survey termasuk dari Alvara Research Center. Karena hampir semua hasil survey memastikan tren pasangan Khofifah-Emil terus naik bahkan hampir semuanya menyatakan unggul. Maka kami sangat meyakini bahwa masyarakat sudah mulai memiliki keyakinan kepastian dan keteguhan dalam menentukan pilihannya, kata Renville, kemarin. Renville juga meyakini, dengan hasil survey ini bisa membawa masyarakat yang ragu-ragu untuk menjadi yakin. Khususnya yang sebelum-sebelumnya masih tergolong swingvoters, maka sekarang sudah menetapkan pilihannya pasca melihat dua debat pilkada yang telah dilakukan, jelas Sekretaris Partai Demokrat Jatim ini. Lanjut Renville, saat ini pihaknya harus fokus pada persiapan pengamanan suara dan pengawasan mendekati hari coblosan 27 Juni, agar indikasi-indijasi yang dikhawatirkan para relawan di daerah-daerah yang banyak memberikan informasi adanya kekhawatiran terhadap hal-hal tidak baik yang mungkin terjadi. Kami terus bergerak dibawah untuk terus menggalang dukungan serta menjaga suara para pemilih kami agar tetap istiqomah untuk Bu Khofifah dan Mas Emil, pungkasnya. Laporan: Riko Abdiono Editor: Raditya M. Khadaffi

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU