PLN Sesumbar Nol Kecelakaan Kerja pada 2023

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 22 Jul 2019 10:53 WIB

PLN Sesumbar Nol Kecelakaan Kerja pada 2023

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) bertekad untuk terus mengendalikan level kecelakaan kerja di lingkungan perusahaan. Terlebih, pada tahun 2023 mendatang, perusahaan listrik pelat merah ini menargetkan zero accident. Executive Vice President Keselamatan, Kesehatan Kerja, Keamanan (K3) dan Lingkungan PLN Antonius RT Artono mengungkapkan, PT PLN (persero) sudah menciptakanroad map K3 demi mencapai target zero accident pada tahun 2023. Salah satu syarat dalamRoad Map 2023 itu adalah dengan mewujudkan organisasi K3 di setiap unit induk PLN. Demi menyempurnakannya, PLN membentuk Manajer Pejabat K3, Pemangku Kepentingan K3 atau Pelaksana K3. "Sebetulnya dalam keselamatan kerja tersebut cuma butuh pengawasan. Nah, pengawasan yang biayanya termurah atau paling efisien adalah dari para karyawan masing-masing. Jadi, keselamatan kerja itu tidak menjadi tanggungjawab orang K3 tetapi juga mencakup semua karyawan," cetus Antonius di Jakarta, Senin (22/7/2019). Dalam rangka memperkuat pengawasan K3, sambung Antonius, dibentuklah budaya K3 di internal PLN. Dia mengungkapkan, ada hubungannya antara budaya korporasi dan budaya K3. Budaya perusahaan adalah aspek strategis yang bersifat umum, sementara budaya K3 merupakan subkultur dari budaya perusahaan yang bersifat khusus mengenai keselamatan kerja. "Oleh sebab itu kami mewujudkan Budaya K3 di perusahaan dalam tiga nilai yang antara lain Peduli, Taat dan Tanggap," ungkap Antonius. Menurutnya, parameter kesuksesan dari Budaya K3 adalahlagging indicators yang antara lainLoss of Life, Loss of Production, Loss of Productivitydan Loss of Asset. Dia menyontohkanLoss of Life. Bila terdapat karyawan yang wafat, sebenarnya perusahaan juga kehilangan produktifitas. Artinya, dapat dihitung berapa anjloknya produktifitas sebagai imbas kecelakaan kerja tersebut. LaluLoss of Production, dapat berarti kecelakaan kerja yang berakibat berhentinya produksi. "Semua empat parameter itu kemudian diciptakan parameter kinerja utama(key performance indicators). Dengan begitu, pengelolaan K3 di perusahaan ajeg dilaksanakan melalui proses yang antara lain sinergi antarunit kerja, mengamati raihan KPIlagging indicators serta memperteguh Budaya K3 di kalangan internal PLN dan rekanannya," tutur Antonius.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU