PM Rusia Terancam Sanksi AS

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 31 Jan 2018 02:43 WIB

PM Rusia Terancam Sanksi AS

Daftar yang dipublikasikan menampilkan nama sebagian besar anggota senior pemerintahan Presiden Vladimir Putin,-114 politisi,- dan 96 pebisnis yang AS anggap dekat dengan Putin. Masing-masing dari pengusaha ini memiliki kekayaan setidaknya mencapai USD1 miliar. WASHINGTON DC, John Robbinson. Kementerian Keuangan Amerika Serikat (AS) mengeluarkan daftar pejabat Rusia dan para pengusaha dalam lingkaran Presiden Vladimir Putin, yang pantas untuk diberikan sanksi. "Sanksi ini dirancang untuk menghukum pihak Rusia karena dituduh ikut campur dalam Pemilihan Presiden AS yang membawa Donald Trump berkuasa," pernyataan pihak Kemenkeu AS, seperti dikutip AFP. Daftar berisi tujuh halaman yang tidak diklasifikasikan ini, mencakup nama Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov, Perdana Menteri Dmitry Medvedev dan pejabat tinggi badan intelijen Rusia. Nama-nama besar lain yang masuk dalam daftar adalah pemimpin eksekutif perusahaan besar milik negara seperti raksasa energi Rosneft dan Sberbank. Lampiran laporan lain mencakup daftar pejabat pemerintah tingkat rendah atau warga Rusia yang memiliki kekayaan senilai kurang dari USD1 miliar. Daftar tersebut secara luas diperkirakan akan membuat Putin marah. Dipastikan daftar ini bisa mengguncang lingkaran dalam dan elite Moskow, karena mengancam untuk memotong keberadaan mereka dari keuangan dunia. Berdasarkan ketentuan sanksi yang sama, Kementerian Luar Negeri Senin juga menolak untuk menghukum perusahaan AS atau asing manapun, yang melakukan usaha dengan badan usaha pertahanan atau intelijen Rusia. Kemenlu AS berpendapat bahwa penghukuman terhadap perusahaan AS itu tidak diperlukan karena pemerintah di seluruh dunia telah mencabut kontrak dengan perusahaan senjata Rusia yang bernilai miliaran dolar. Pembatalan kontrak itu dipicu oleh ancaman atau tindakan sanksi dari AS, bagi negara yang melakukan usaha dengan pihak Rusia. Anggota parlemen AS mengesahkan undang-undang tersebut, karena tanpa memperhatikan keinginan Trump untuk membangun hubungan hangat dengan Putin. Mereka justru khawatir Trump tidak mengambil tindakan keras terhadap Rusia yang dituduh telah mencampuri Pilpres AS. 04

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU