Polda Jatim Bantah Kasus Polwan Malut Terkait Paham Radikal

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 28 Mei 2019 14:46 WIB

Polda Jatim Bantah Kasus Polwan Malut Terkait Paham Radikal

SURABAYAPAGI.com - Kepolisian Daerah (Polda) Maluku Utara (Malut) menyebut, anggota Polisi Wanita (Polwan) bernama Bripda Nesti Ode Samili yang ditangkap di Bandara Juanda Surabaya tinggalkan tugas tanpa seizin pimpinan. "Memang, seluruh personel Polri siaga I di seluruh Indonesia termasuk di Polda Malut dalam operasi mantap brata Pemilu 2019. Sehingga anggota polisi tidak dibenarkan tinggalkan tugas tanpa seizin pimpinan," kata Kabid Humas Polda Malut, AKBP Hendri Badar di Ternate, Senin (27/5/2019). Polda Malut sendiri mengklarifikasi dan meluruskan informasi, karena berawal dari laporan yang disampaikan keluarga kalau Bripda Nesti pergi tanpa sepengetahuan mereka, sehingga anggota polwan tersebut ditangkap untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya karena berangkat tanpa izin secara lisan maupun tertulis dari pimpinannya Direskrimum Polda Malut. Sebelumnya, Polda Jatim mengamankan Bripda Nesti yang diduga mengikuti faham radikal bersama satu orang temannya dan pengamanan keduanya ini merupakan kerja sama dengan Polda Malut. Bripda Nesti yang bertugas di Direskrimum Polda Malut berangkat dari Bandara Sultan Babullah Ternate pada Minggu 26 Mei 2019 sekitar pukul 09.00 WIT dan tiba pukul 13.00 WIB di Bandara Juanda langsung diamankan tim Mapolda Jatim. Hendri Badar menyatakan, Polda Malut belum mengetahui kalau bersangkutan masuk dalam faham radikal apa tidak karena nanti akan diperiksa secara intensif setelah tiba di Ternate. Termasuk soal dugaan bergabungnya Bripda Nesti dengan sebuah organisasi Wahdah Islamiah di kawasan Salero Kota Ternate. Saat ini tim dari Polda Malut juga telah diberangkatkan ke Surabaya terkait dengan Bripda NOS tersebut. "Akan diberikan sanksi tegas melalui sidang disiplin karena meninggalkan tugas saat Polda Malut siaga I pengamanan Mantap Brata, ujar Hendri. Sementara itu, Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera membantah, anggota Polisi Wanita (Polwan), yakni Bripda Nesti yang diamankan karena terpapar radikalisme. Barung mengatakan, diamankannya Bripda Nesti atas koordinasi dengan Polda Maluku Utara. Namun terkait apa diamankannya Bripda Nesti, Barung tidak bisa memastikannya. "Yang pasti kami hanya mengamankan dan pemeriksaan itu wewenang Polda Maluku Utara. Kami hanya membantu mengamankan anggota Polwan," kata Barung di Mapolda Jatim, kemarin. "Masih kami amankan salah satu orang Polwan di Propam Polda Jatim untuk menunggu Propam dari Polda Maluku Utara. Kami hanya membantu mengamankan anggota Polwan," tandas Barung.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU