Polisi Amankan Dua Pelaku Utama, Tiga Penadah Hasil Rampokan

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 30 Okt 2018 13:56 WIB

Polisi Amankan Dua Pelaku Utama, Tiga Penadah Hasil Rampokan

SURABAYAPAGI.com, Surabaya - Setelah ditarik, kasus perampokan di Prapen, Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim meringkus dua orang pelaku perampokan dan tiga penadah mobil milik Reza Teguh, 37, warga Jalan Prapen Indah Blok F/43, Tenggilis Mejoyo Surabaya. Mereka, Rahmad Tito Aryanto, 26, warga Jalan Tenggilis Lama II/38, Surabaya, Anggik Prasetiawan, 32, warga Jalan Kyai Toha nomor 6, Panjang Jiwo Surabaya, (keduanya pelaku utama), M Holili, 32, Desa Krajan RT 04 RW 02 Ambal-ambil Kejayan Pasuruan, Jazuli, 29, warga Jalan Wonosari RT 01 RW 03, Wonorejo, dan Mokhamad Holil, 31, warga Jalan Binor III yang tinggal di Jalan Banjar Kemantren, Buduran, Sidoarjo. Kasubdit III Jatanras AKBP Leonard Sinambela mengatakan, kelima tersangka ditangkap secara berantai setelah dilakukan penyelidikan dan pengejaran selama seminggu lebih. Bahkan untuk mendapatkan barang bukti mobil, polisi harus menyeberang ke Pulau Bali. "Pelaku utama dua orang saat beraksi, mereka masuk rumah dengan cara melompat pagar belakang," ujar Leonard didampingi Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera Selasa (30/10). Leo, menjelaskan setelah masuk, dua pelaku mengambil pisau dapur untuk mengancam Subandi dan Sukianti yang saat itu di rumah. Oleh pelaku, Subandi ditodong pisau, lalu sekap begitupun dengan Sukianti. "Pelaku sempat mencari uang dan barang berharga, namun karena tidak ditemukan, kemudian meminta paksa kunci mobil," jelas Leo didampingi Kanit IV Premanisme AKP M Aldi Sulaiman. Setelah kunci mobil di tangan, pelaku juga meminta Handphone (HP) Subandi. Lalu pelaku membawa kabur mobil ke Sidoarjo. Dua hari kemudian, mobil dijual pelaku Anggik kepada Holil, lalu dijual ke Jazuli dan dijual kembali ke Holili. "Mobil dijual pertama hanya senilai Rp 25 juta, lalu dilempar hingga ke Bali," sambungya. Ditambahkan Leo, perampokan itu tsrjasi karena pelaku kepepet kebutuhan ekonomi. Namun ada dugaan juga pelaku kesal, dan merasa upahnya kurang selama dia bekerja di sana. Sementara itu, tersangka mengaku nekat melakukan perampokan, karena sudah tahu seluk beluk rumah. Sebab, Aryanto merupakan mantan karyawan korban. "Saya masuk bersama Anggik merampok rumah itu, karena kebetulan juga korban liburan bersama ke Bali," aku Aryanto di Polda. Aryanto mengaku, dia masuk rumah menggunakan kain penutup wajah supaya tidak dikenal. Jika tidak memakai penutup wajah kemungkinan orang yang di dalam rumah akan tahu. "Saya sudah tiga kali melakukan pencurian, di wilayah Tenggilis," terus terang tersangka Aryanto yang pernah bekerja sebagai sopir korban selama setahun. Dari penangkapan tersebut polisi menyiya beberapa barang bukti. Di antaranya, satu unit Daihatsu Xenia nopol N 1048 TA, satu unit Toyota Agya nopol N 938 VR yang digunakan sarana, satu unit Yamaha Mio Soul nopol L 5388 XJ, satu unit HP nokia milik Subandi, satu buah Celurit, lima unit HP milik tersangka, uang tunai Rp 3,7 juta, dua buah tas, dompet, dan satu unit Toyota Kijang Innova nopol L 1983 KI.nt

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU