Polisi Kumpulkan Informasi Pasien Melahirkan di Jombang

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 10 Agu 2020 12:38 WIB

Polisi Kumpulkan Informasi Pasien Melahirkan di Jombang

i

Rumah Sakit Pelengkap Medical Center (RS PMC) Kabupaten Jombang. (SP/M. Yusuf)

SURABAYAPAGI.COM, Jombang - Aparat penegak hukum Polres Jombang mulai turun untuk mencari informasi terkait kasus pasien melahirkan tanpa bantuan medis hingga menyebabkan bayinya meninggal.

Pasien DR (27), warga Desa Gedangan, Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang, melahirkan anaknya tanpa bantuan tenaga medis RS PMC. Karena tak kunjung ditangani, maka bayi perempuan itu meninggal dunia pada Selasa, (04/8/2020) pagi. 

Baca Juga: Gagal Curi Motor, Dua Pemuda di Kota Mojokerto Diringkus Warga saat Sembunyi dari Kejaran Polisi

Kasat Reskrim Polres Jombang, AKP Cristian Kosasih menjelaskan, pihaknya sudah turun ke Rumah Sakit Pelengkap Medical Center (RS PMC) di Jalan IR H Juanda, Kabupaten Jombang.

"Kemarin turun ke sana (RS PMC) untuk mengecek," jelasnya, saat dihubungi, Senin (10/8/2020).

Kosasih menerangkan, bahwa hari ini Dinas Kesehatan Provinsi Jatim juga turun ke RS PMC untuk menyelidiki kasus tersebut.

"Hari ini Dinas Kesehatan Provinsi turun, ngecek. Intinya, kalau nanti ditemukan inprosedural, maka tetap akan kita proses," tukasnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Jombang, dr M Vidya Buana menjelaskan, bahwa kedatangan tim merupakan upaya tindak lanjut dari laporan yang disampaikan Dinkes Jombang ke Dinkes Pemprov Jatim.

"Setelah kemarin hari Jumat, (07/8/2020) kita mendatangi RS PMC untuk mendengarkan langsung kronologis paparan, kemudian kita langsung koordinasi dengan Dinkes Provinsi," jelasnya, Senin (10/8/2020).

Vidya mwngungkapkan, jika hari ini ada tim dari Dinkes Provinsi Jatim yang melakukan audit ke RS PMC. "Rencananya hari ini Dinkes Provinsi akan langsung ke RS Pelengkap. Kita mendampingi, nanti hasilnya seperti apa tunggu nanti siang ya," ungkapnya.

Vidya memaparkan, bahwa gambaran umum yang dilakukan dalam audit, antaranya perjalanan riwayat ibu hamil. Nanti ada paparan juga dari Puskesmas, ANC nya seperti apa.

"Sampai kemudian ibu ini datang ke rumah sakit. Dari rumah sakit nanti penanganannya seperti apa, nanti akan dibahas semuanya," paparnya.

Menurut keterangan Vidya, dalam audit maternal perinatal (AMP) ini akan melibatkan organisasi profesi. Dan jika memang dianggap sudah cukup, maka audit ini akan dihentikan. "Saya fikir nanti akan keluar hasilnya," terangnya.

Ditanya adakah dugaan penelantaran pasien, pihaknya belum bisa menyimpulkan ke arah tersebut. Pasalnya, saat ini memasuki era pandemi Covid-19.

Baca Juga: Pecah Ban, Bus Terbakar di Tol Jombang-Mojokerto

"Karena kondisi ibunya kan setelah di rapid kemudian reaktif, sehingga harus ditempatkan di tempat yang terpisah dengan kasus-kasus yang lain," ujarnya.

Dengan adanya peristiwa ini, Vidya berharap agar semua rumah sakit berbenah pelayanannya di era pandemi, agar tidak terulang kembali. Dinkes Jombang saat ini menyusun pedoman penanganan persalinan ibu hamil di era pandemi. Agar proses screening lebih tepat.

"Kalau menurut pedoman, maka semua ibu hamil itu masuk kelompok rentan Covid-19. Kita kawal betul semua ibu hamil. Kita juga sedang menyusun pedoman bagaimana nanti screening akan kita perkuat," jlentrehnya.

Kemudian Vidya menegaskan, bahwa dalam proses audit ini tidak ada unsur dari luar. Hanya sebatas internal Dinas Kesehatan.

"Tidak ada. Jadi ini masih interen dari dinas. Kalau menurut peraturan undang-undang itu kita mengikuti sesuai prosedur," tegasnya.

Selain memastikan tidak adanya unsur Kepolisian, ia mengaku, bahwa audit ini melibatkan organisasi profesi dokter. "Dari IDI juga ada, untuk melihat dari sisi aturan prosedur," pungkasnya.

Baca Juga: Satgas Pangan Jombang Cek Kestabilan Pasokan dan Harga Bapok

Sementara itu, pihak RS PMC belum mau menemui jurnalis yang hendak melakukan peliputan audit tim Dinkes Provinsi Jatim.

"Waalaikum salam. Untuk hari ini rumah sakit RS PMC sementara tidak menerima tamu dari rekan2 media..mohon maaf sebelumnya," tulis Humas RS PMC, Kuswoyo.

Seperti diberitakan sebelumnya, DR (27), warga Desa Gedangan, Kecamatan Sumobito, Jombang, memilih RS Pelengkap Medical Center (RS PMC) Jombang untuk persalinan anak keduanya.

Ia merasa ditelantarkan pihak rumah sakit karena tidak ada penanganan tim medis saat proses persalinan. Istri BK (29), masuk ke rumah sakit pada Selasa, (4/8) pukul 01.30 WIB.

Pada pukul 04.30 WIB, DR melahirkan anak ke duanya tanpa dibantu bidan atau dokter jaga saat itu. Hingga akhirnya, bayi yang baru dilahirkannya itu meninggal dunia.

Petugas medis baru datang setelah 30 menit bayi lahir. Saat itu, hanya ada orang tua pasien yang mendampingi didalam ruangan perawatan. Hal tersebut membuat kecewa pasien dan keluarga.(suf)

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU