Home / SGML : Kali Ini Santuni Anak Yatim Penderita Lupus, dan M

Polisi Lantas Lamongan Ini Tak Pernah Berhenti Berbagi

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 16 Apr 2018 18:18 WIB

Polisi Lantas Lamongan Ini Tak Pernah Berhenti Berbagi

SURABAYAPAGI.com, Lamongan - Untuk yang kesekian kalinya Bripka Purnomo Polsek Babat Lamongan Jawa Timur ini, seakan tak pernah berhenti untuk terus menebar kebaikan, dan kasih sayang kepada masyarakat yang ada di sekitar wilayah kerjanya sebagai abdi negara korps baju coklat. Di hari lepas kerjanya, kalau pada umumnya digunakan untuk istirahat atau menjalankan usaha sampingan, tapi hal itu tidak berlaku untuk Polisi yang bertugas di Satuan Lantas Polsek Babat ini. Ia ditemani beberapa kolega yang konsen membantu orang-orang yang kurang beruntung, untuk sekedar berbagi meringangkan beban sesama, Senin (16/4/2018). Ia mendatangi rumah Kuswaji-Ayem pasangan suami istri warga Rt 04 Rw.02 Dusun Dukuan, Desa Kebalandono Kecamatan Babat. Di rumah ukuran 5 x 12 dengan dinding belahan bambu yang terlihat sangat reog, dan kalau waktu hujan bocor semua itu kata Purnomo, ia sengaja mendatangi kediaman Kuswaji, karena di rumah yang sangat sederhana dan tidak layak huni tersebut, ada dua anak yatim yang satu diantaranya Wakhid dan Rokim. Tragisnya lagi kata Purnono, dua anak yatim yang ditinggal ibunya meninggal ini, satu diantaranya Wakhid tengah dilanda sakit Lupus sejak dua tahun ini. Dan Wakhid sampai harus merelakan untuk tidak melanjutkan studynya di SMP, karena sakit dan keterbatasan biaya. "Anak ini sudah tidak lagi bersekolah," akunya. Keluarga Kuswaji ini seperti laporan yang ia terima lanjutnya, latar belakangnya dari keluarga tidak mampu, bebannya cukup besar karena menanggung dua anak yatim yang ditinggal oleh ibunya. "Kami mencoba untuk ikut meringankan bebanya," aku Pak Pur panggilan akrab Bripka Purnomo. Kedatanganya bersama dengan Komunitas Berbagi Ikhlas (Berkas) tersebut memberikan bantuan uang tunai dan sembako dan beras sebesar 10 Kg. "Untuk uang kita serahkan ke adik Wakhid, saat menerimanya itu bocah yang sedianya masih siswa SMP meski akhirnya berhenti karena kendala biaya ini tak bisa menahan haru, dan kamipun tidak bisa menahan air mata," katanya. Bantuan tidak hanya herhenti disitu saja, karena melihat rumah yang tidak layak huni itu, ia bersama dengan tim Berkas memutuskan untuk merehap sebagian rumahnya, agar tidak sampai lagi pada musim hujan kebocoran. "Hari Selasa akan dikirim 20 lembar kasibot, dan 5 lbar esbes, buat dinding dan atap teras karena hujan bocor semua," terangnya. Perilaku dengan peduli sesama ini sudah ia lakukan cukup lama, dan ia akan terus berusaha untuk selalu memberikan manfaat kepada masyarakat, meski terkadang cibiran yang ia dapatkan. "Saya melakukan bakti sosial ini ikhlas, mau orang bicara apa saja, saya tidak akan hiraukan, dan terpenting niat saya baik untuk membantu dan ikhlas, biar Allah saja yang membalasnya," pungkasnya. jir

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU