Ponsel BlackBerry Bakal Punah

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 05 Feb 2020 21:07 WIB

Ponsel BlackBerry Bakal Punah

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Ponsel BlackBerry memang sudah turun sangat jauh popularitasnya, tapi sejauh ini masih dijual dengan menggandeng pihak ketiga, yaitu TCL. Namun dengan keputusan TCL tidak melanjutkan kerja sama dengan BlackBerry, ponsel ikonik ini terancam disuntik mati. BlackBerry yang memilih fokus di bisnis software keamanan memang sudah lama tidak aktif membuat ponsel sendiri. Pada tahun 2016, mereka memberi lisensi pada TCL untuk membuat smartphone berbasis Android dengan merek BlackBerry. Akan tetapi kemitraan itu kini berakhir. TCL akan berhenti membuat ponsel BlackBerry pada akhir Agustus mendatang dan akan setop mengirimkan update software pada tahun 2022. "Kami menyesal harus mengabarkan pada tanggal 31 Agustus 2020, TCL Communication tidak lagi akan menjual perangkat seluler bermerek BlackBerry. TCL Communication tidak memiliki hak lebih lanjut untuk merancang, membuat, atau menjual perangkat seluler BlackBerry baru apapun," tulisnya. Tidak ada pernyataan apapun dari BlackBerry mengenai kelanjutan penjualan ponsel. Ada kemungkinan mereka coba mendekati manufaktur lain tapi tak mengherankan juga jika mereka benar-benar berhenti membuat ponsel. "Ponsel BlackBerry bisa mati setelah manufakturnya menyatakan akan berhenti menjual handset yang mendefinisikan zaman itu," tulis media Independent. "Kecenderungannya, ponsel dengan nama BlackBerry akan mati. BBM, layanan messaging yang dulu sama populer, sudah dimatikan sejak tahun silam," tambah mereka. Ya, market share ponsel BlackBerry sudah sedemikian kecil, tidak mampu bersaing. Itu pula yang mungkin membuat TCL tidak mau lagi membuat dan memasarkannya. Maka, mematikan ponsel BlackBerry dinilai sebagai pilihan realistis. Belum lama ini, CEO BlackBerry John Chen menyinggung penyebab kekalahan perusahaannya. Ia menilai iPhone dan deretan ponsel Android sebenarnya tidak lebih baik dari BlackBerry. Apalagi jika sudah menyangkut soal keamanan. "Kami dulu mulai diserang oleh Apple dan Google. Mereka bukanlah ponsel yang lebih baik. Mereka tentunya tidak sama keamanannya," kata Chen, dilansir Telegraph. "Akan tetapi di sisi lain, mereka adalah ponsel yang diinginkan orang. Anda tak bisa berargumentasi dengan apa yang orang inginkan. Anda bisa berkata hal itu tidak logis. Namun itulah yang mereka mau," cetusnya. Di bawah kepemimpinan Chen, BlackBerry kini menyediakan software untuk kendaraan, drone, pembangkit listrik sampai stasiun luar angkasa. Cukup bagus kondisi bisnis mereka lantaran banyak yang memakai, termasuk di sekitar 150 juta kendaraan. Perpindahan fokus bisnis itu menurut Chen bisa saja terjadi di perusahaan lain. "Sekitar 6 tahun silam, manufaktur ponsel terbesar adalah Ericsson, Motorola dan BlackBerry. Tak ada satupun dari ketiganya membuat ponsel sendiri lagi," ujarnya memberi contoh. Sedikit banyak, hal itu juga menimpa Apple. Penjualan iPhone yang belakangan menurun membuat mereka mengalihkan pandangan ke bisnis layanan, seperti Apple TV sampai kartu kredit.ik

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU