Prabowo: Ada Anggota Gerindra Jadi Korban Tsunami Selat Sunda

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 24 Des 2018 09:40 WIB

Prabowo: Ada Anggota Gerindra Jadi Korban Tsunami Selat Sunda

SURABAYAPAGI.com, Jakarta - Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto mengucapkan belasungkawa terhadap para korban dampak tsunami di sekitar Pantai Selat Sunda, Banten. Tsunami menerjang pada Sabtu 22 Desember 2018 malam sekitar pukul 21.27 WIB. Ketua Umum Partai Gerindra ini mengatakan, beberapa temannya telah menjadi korban tsunami yang diduga akibat aktivitas Gunung Anak Krakatau tersebut. "Kita sangat kaget, sangat prihatin. Di situ ada beberapa kenalan saya, ada beberapa anggota Gerindra juga. Kita ucapkan belasungkawa atas peristiwa tadi," kata Prabowo dalam keterangan tertulisnya, Minggu (23/12). Prabowo berharap, bencana atau tsunami susulan tidak terjadi lagi di seluruh wilayah Indonesia. "Kita harus lebih waspada terhadap kemungkinan-kemungkinan tsunami susulan," kata Prabowo Jumlah korban dan kerusakan akibat tsunami yang menerjang wilayah pantai di Selat Sunda terus bertambah. Data sementara yang dihimpun posko Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Minggu (23/12) pukul 16.00 WIB, tercatat 222 orang meninggal dunia. "222 Orang meninggal dunia, 843 orang luka-luka dan 28 orang hilang," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulis yang diterima SURABAYAPAGI.com. Sutopo menyampaikan, kerusakan material akibat tsunami meliputi 556 unit rumah rusak, 9 unit hotel rusak berat, 60 warung kuliner rusak, 350 kapal dan perahu rusak. Dia menjelaskan, tidak ada korban tsunami yang merupakan warga negara asing. Semua warga Indonesia. Korban dan kerusakan ini meliputi di 4 kabupaten terdampak yaitu di Kabupaten Pandeglang, Serang, Lampung Selatan dan Tanggamus. "Jumlah ini diperkirakan masih akan terus bertambah karena belum semua korban berhasil dievakuasi, belum semua puskesmas melaporkan korban, dan belum semua lokasi dapat didata keseluruhan. Kondisi ini menyebabkan data akan berubah," kata Sutopo. rk

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU