Prabowo Sulit Cari Lawan Buat Gus Ipul-Khofifah

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 03 Jan 2018 09:40 WIB

Prabowo Sulit Cari Lawan Buat Gus Ipul-Khofifah

SURABAYAPAGI.com, Surabaya - Partai Gerindra, PKS, dan PAN belum juga mendapatkan tokoh yang sepadan untuk diusung sebagai calon gubernur Jawa Timur. Setelah mewacanakan Moreno Soeprapto dan Anang Hermansyah, kini nama Zannuba Arifah Chafsoh atau Yenny Wahid didekati. Putri Gus Dur itu akan diproyeksikan sebagai penantang Gus Ipul dan Khofifah di Pilgub Jatim 2018. Dengan waktu pendaftaran pasangan calon kepala daerah yang kian mepet pada 9 Januari, Gerindra dkk tak punya banyak pilihan. Upaya meminang mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD gagal karena ditolak. Tidak banyak pilihan tokoh di Jawa Timur yang memiliki kedekatan kuat dengan Nahdlatul Ulama dan jaringan yang luas seperti Gus Ipul dan Khofifah. Pendekatan Gerindra terhadap Yenny Wahid ini diakui Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Ferry Juliantono. Bahkan dia menyebut Yenny bukan orang baru bagi Gerindra. Ferry menyebut Yenny bagian dari keluarga besar dari Partai Gerindra. Sebab, suami Yenny yakni Dhohir Farisi adalah kader partai besutan Prabowo Subianto. "Beliau kan, Mbak Yenny, suaminya (kader) Gerindra, kan keluarga besar Gerindra. Jadi (Yenny) bukan orang lain bagi Gerindra," kata Ferry di Kantor SMRC, Jalan Cisadane Nomor 8, Menteng, Jakarta, Selasa (2/1). Ferry menyebut, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto telah bertemu dengan Yenny membahas peluang pencalonan di Pilgub Jatim. Ferry menambahkan Gerindra akan mengumumkan nama calon di Pilgub Jatim pada Kamis (4/1). "Sebelum tahun baru sudah ketemu Pak Prabowo. Dua hari ini diumumkan," ungkapnya. Selain Gerindra, PKS dan PAN dikabarkan juga melirik Yenny untuk dimajukan di Pilgub Jatim. Proses konsolidasi dan lobi antara Gerindra, PKS dan PAN masih terus dilakukan. Sedangkan Ketua DPP Partai Gerindra Nizar Zahro mengakui munculnya nama Yenny untuk maju di Pilgub Jatim itu demi kepentingan politik tahun 2019 mendatang. Menurutnya seluruh proses pilkada 2018 memang dipersiapkan untuk 2019. "Pastinya pilkada 2018 itu serta 17 pilkada serentak di kabupaten dan provinsi pastinya kepentingan untuk tahun 2019," ujarnya. Peneliti The Center for Strategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandes menilai, ngototnya Gerindra mengusung poros ketiga di Pilgub Jatim demi kepentingan pemilu legislatif dan presiden yang serentak dilakukan pada 2019 mendatang. "Gerindra akan tetap ngotot mencalonkan gubernur di Jatim karena ini adalah basis pemilih kedua terbesar setelah Jawa Barat dan akan membantu pemenangan Prabowo di 2019. Hitung-hitungannya di situ. Makanya dia akan cari betul tokoh yang bisa membantu kampanye di 2019," ujarnya ketika dihubungi merdeka.com. Selasa (2/1) malam. Jika Yenny Wahid bersedia, lanjut Arya, tugas Gerindra mencari tokoh dari kalangan non NU yang bisa mendongkrak suara. "Karena suara NU terpecah tiga maka wakilnya harus bisa memberikan kontribusi suara juga," tukasnya. Arya tidak yakin jika Gerindra akan merapat ke Khofifah atau Gus Ipul. "Gus Ipul dan Khofifah tidak begitu dekat dengan Gerindra. Dan keduanya diasosiasikan lebih dekat kepada Jokowi. Gerindra akan mencari tokoh yang betul-betul bisa memberikan insentif bagi mereka," pungkasnya.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU