Prabowo-Sandi Pecah Suara “Kandang Banteng”

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 11 Des 2018 09:39 WIB

Prabowo-Sandi Pecah Suara “Kandang Banteng”

SURABAYAPAGI.com, Jakarta - Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional, Andre Rosiade mengklaim bahwa Tim Prabowo-Sandi sudah unggul di Sumatera, Banten, Jabar, DKI, Sulawesi, dan NTB. Posko pemenangan di Jawa Tengah merupakan target selanjutnya untuk menggaet suara. Cawapres Sandiaga Uno berencana memindahkan posko pemenangan dari Jakarta ke Jawa Tengah. Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menjelaskan lebih jauh soal pemindahan posko tersebut. "Rencana posko Jateng akan diperkuat ditambah posko-posko di seluruh Jateng sampai tingkat RW dan RT akan terus dibentuk," kata juru bicara BPN Prabowo-Sandi, Andre Rosiade Senin (10/12). Andre mengatakan kampanye pasangan calon nomor urut 02 di Jawa Tengah akan diintensifkan. Mereka mencari keunggulan suara di Jateng. "Ditambah Pak Prabowo dan Bang Sandi akan tiap minggu datang berkeliling di Jateng. Alhamdulillah saat ini kami sudah unggul di Sumatera, Banten, Jabar, dan DKI. Alhamdulillah di Sulawesi kami juga unggul. NTB juga. Jateng dan Jatim adalah target selanjutnya," sebut Andre. Andre menegaskan posko nasional yang selama ini di Jakarta akan tetap ada. Namun, memang BPN Prabowo-Sandi akan memberi perhatian lebih untuk daerah Jawa Tengah. "(Penguatan Jateng) dengan mengirimkan para jurkam-jurkam nasional, alat peraga kampanye. Intinya akan di-support lebih oleh BPN," tuturnya. Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) DIY, Dharma Setiawan menegaskan pemindahan posko atas kalkulasi yang matang. Setiawan mengaku pihaknya menyadari bahwa wilayah Jawa Tengah dan DIY merupakan basis massa PDIP atau Kandang Banteng. Meski demikian, Setiawan mengklaim gap perkiraan perolehan suara antara paslon nomor urut 01 dengan paslon nomor urut 02 terus menipis. Dia juga membantah ada kepanikan di balik keputusan pendirian pos pertempuran ini. "Jadi yang panik pihak kita atau pihak mereka? Jadi kami bukan panik, tapi kan tadi saya sudah bilang kecenderungan gap-nya makin hari makin kecil. Itu survei dari pihak sana (pihak luar) lho ya," pungkasnya. Respons Kubu Jokowi Ketua DPD PDIP Jateng, Bambang Wuryanto menilai BPN Prabowo-Sandi tak paham pertemuan demokrasi model terkini. "Membuat markas tempur di hari gini kan lucu menurut saya. Pertempuran macam apa yang akan dimaui. Ini era teknologi dan transportasi sedemikian canggihnya, ujar Bambang Wuryanto. Dalam situasi pertempuran demokrasi canggih seperti sekarang, lanjutnya, justru perlu dipertanyakan urgensinya ketika ada sebuah kekuatan politik membuat sebuah markas fisik. Sementara itu Direktur Penggalangan Pemilih Perempuan Tim Kampanye Nasional Joko Widodo atau Jokowi - Maruf Amin, Ida Fauziah, mengaku tidak khawatir soal rencana kubu Prabowo memindahkan markas pemenangan mereka ke Jawa Tengah. Ia mengatakan di Jawa Tengah dukungan terhadap Jokowi dan Maruf cukup kuat. Begitu pula dengan basis massa yang ia tangani, yakni pemilih perempuan. Ida mengatakan perempuan di Jawa Tengah akan bekerja secara sungguh-sungguh untuk mempertahankan suara di Jawa Tengah. "Teman-teman perempuan di sana juga bekerja secara sungguh-sungguh untuk mempertahankan suara yang sekarang sudah unggul dari Prabowo Subianto - Sandiaga Uno," ujar Ida di Jakarta Barat.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU