Presiden Trump Serukan Persatuan

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 02 Feb 2018 02:28 WIB

Presiden Trump Serukan Persatuan

Dalam pidato selama satu jam 20 menit, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump berbicara mengenai prestasi selama satu tahun pemerintahannya dari penurunan pengangguran dan reformasi pajak. WASHINGTON DC, John Robbinson. "Saya menyerukan semua mengesampingkan perbedaan untuk mencari persamaan dan menyerukan persatuan. Kita harus melayani rakyat karena kita dipilih untuk melayani," ungkap Trump pada pidato kenegaraan atau lazim dikenal dengan Union of State, (30/1) waktu setempat. Trump menyarankan anggota parlemen untuk bersatu dan bekerja sama di antara Partai Republik dan Partai Demokrat. Trump meminta kedua politikus dari kedua partai tersebut agar mencapai kompromi dalam isu imigrasi, pembangunan tembok perbatasan, dan konsesi lain dari Partai Demokrat sebagai bagian melindungi anak-anak dari imigran ilegal. Dalam pidato tersebut, Trump memanfaatkan kesempatan itu menangkis segala bentuk keraguan selama pemerintahannya. Trump juga mengungkapkan sejumlah prestasi selama setahun pemerintahannya. "Sejak pemilihan umum, kami telah menciptakan 2,4 juta pekerjaan baru, termasuk 200.000 pekerjaan baru di sektor manufaktur saja," ujarnya. Hal itu didukung data Biro Statistik yang menyebut jumlah pekerjaan baru di AS sejak November 2016 mencapai 2,37 juta. Dalam hal pajak, Trump mengklaim telah melakukan pemangkasan pajak dan reformasi terbesar sepanjang sejarah AS. Sayangnya, sangat sedikit sinyal persatuan di dalam ruangan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS ketika Trump berpidato. Banyak anggota parlemen Partai Republik sering bertepuk tangan saat Trump menyampaikan pidato. Sedangkan anggota parlemen Partai Demokrat lebih banyak diam dan tidak merespons ketika Trump menyampaikan kebijakan imigrasi. Sebanyak 40 juta penonton televisi AS diperkirakan melihat pidato Trump. Survei yang di laksanakan CNN/SSRC menyebutkan 48% responden menyatakan pidato kenegaraan Trump sangat positif, 22% responden menyatakan pidato Trump dinilai positif, dan 29% responden justru merespons negatif pidato Trump. Pencapaian ekonomi AS yang membaik juga dibanggakan Trump. Dia menyebutkan tentang meningkatnya pasar saham dan menurunnya tingkat pengangguran. Dia juga menyebut pertumbuhan ekonomi AS yang membaik karena kebijakan pemotongan pajak. "Ini merupakan momen Amerika baru. Saat ini merupakan waktu terbaik untuk memulai kehidupan Mimpi Rakyat AS," ucap Trump. Dia mengungkapkan pemerintahannya sedang membangun Amerika yang aman, kuat, dan bangga. Trump juga menyampaikan rencananya membangun infrastruktur AS kembali, seperti pembangunan jalanan, jembatan, dan lainnya. Dalam kaitannya dengan pembangunan AS, Trump meminta Partai Republik dan Partai Demokrat bersatu demi menciptakan infrastruktur yang aman, cepat, bisa diandalkan, dan modern yang diperlukan ekonomi. Dalam mewujudkan hal itu, Trump juga ingin undang-undang untuk menyepakati anggaran USD1,5 triliun (Rp20.000 triliun) disetujui oleh Kongres. Anggaran tersebut merupakan kombinasi antara pemerintah federal, negara bagian, dan lokal disertai dengan kontribusi sektor swasta. Dalam kebijakan luar negeri, Trump menggambarkan "karakter rusak" pada kepemimpinan Korut. Dia mengatakan misil nuklir Pyongyang bisa saja mengancam tanah air AS. "Kita berusaha melakukan tekanan maksimum dan mencegah hal itu (serangan nuklir) terjadi," ujarnya. Dalam momen spesial itu, Trump menyambut pembelot Korut yang hadir dalam pidato tersebut, Ji Seong Ho, sebagai contoh tentang kebrutalan kepemimpinan Korut. Trump juga memerintahkan agar penjara militer AS di Teluk Guantanamo, Kuba, tetap dibuka untuk menahan para tersangka teroris. "Saya baru menandatangani surat perintah yang menginstruksikan Menteri (Pertahanan) (James) Mattis meninjau kembali kebijakan penahanan militer dan tetap membuka fasilitas penahanan di Teluk Guantanamo," ujar Trump. Padahal mantan Presiden AS Barack Obama berjanji akan menutup penjara tersebut. Penjara Guantanamo dikecam kelompok pegiat hak asasi manusia (HAM). Berbicara dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), Trump mengungkapkan, hampir semua wilayah di Suriah dan Irak yang awalnya dikuasai ISIS telah berhasil diambil alih. "Kami akan meneruskan perlawanan kami sampai ISIS dikalahkan," ujarnya. Apabila dua presiden AS sebelumnya menggunakan pidato kenegaraan untuk menjabarkan prediksi kemenangan pasukan AS di Afghanistan, Trump tidak membahas hal itu. Dia mengatakan militer tidak lagi diabaikan oleh lini masa rekaan. Kemudian Trump juga hanya menyebut Rusia satu kali sebagai rival. Dalam bidang ekonomi, Trump juga berjanji akan melindungi hak kekayaan intelektual AS tanpa menyinggung China. Dia juga memperingatkan negara-negara yang mempraktikkan perdagangan tidak adil, termasuk mencuri hak cipta dan menyediakan bantuan bagi industri mereka. Bagaimana reaksi pasar terhadap pidato Trump? Para investor mengungkapkan tidak ada informasi baru bagi Wall Street tentang apa yang disampaikan Trump. "Itu bukan pidato negatif. Dia (Trump) tetap tenang. Dia merayakan AS. Dia menghindari kegagalannya sendiri," ujar kepala investasi Cresset Wealth Advisors di Chicago, Tim Ghriskey. 03

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU