Pria di Jombang Ternak Burung Perkutut Karena Teringat Sang Bapak

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 06 Jul 2020 18:37 WIB

Pria di Jombang Ternak Burung Perkutut Karena Teringat Sang Bapak

i

Perkutut bangkok yang diternak oleh Wisnu di Kecamatan Perak, Kabupaten Jombang. (SP/M. Yusuf)

SURABAYAPAGI.COM, Jombang - Ternak burung perkutut dapat menghasilkan uang jutaan rupiah. Seperti halnya Wisnu Prasetya (30), Dusun Ngemplak, Desa Pagerwojo, Kecamatan Perak, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Senin (06/7/2020).

Namun, hobi berternak perkutut tidak semudah yang kita bayangkan. Dengan ketelatenan dan kesabaran, maka akan menghasilkan perkutut yang bagus. Seperti bulu dan suaranya.

Baca Juga: Kesadaran Politik Anak Muda Makin Tumbuh, Santri Jombang Antusias Diskusi Bareng Gus Sadad

Wisnu ternak perkutut sejak tahun 2016. Hal itu berawal dari memori tentang perkutut teringat sang bapak. Jadi terngiang-ngiang suara perkutut, puter (pugeru) dan derkuku semenjak dari masa kecil.

"Awal mulai ternak ada lima pasang. Saat itu mulai pada November 2016. Waktu itu yang saya miliki yakni perkutut jenis bangkok. Kemudian saya lanjut ke perkutut warna," ujarnya, saat ditemui di rumahnya.

Menurut penjelasan Wisnu, perkutut yang paling unik adalah perkutut warna jenis majapahit, putih kapas, putih majapahit, udan (hujan, red) mas, silver. Dan untuk yang diminati akhir-akhir ini, yaitu majapahit.

"Itu karena luriknya (corak berjalur-jalur) yang bagus. Jadi warnanya hitam, luriknya itu sampai bawah, kemudian ada bulu putihnya. Untuk harga, yang majapahit satu pasang Rp 1 juta," jelasnya.

Baca Juga: Gegara Sisa Pembakaran Kayu, Pabrik Jajanan Tradisional di Jombang Dilahap Si Jago Merah

Lebih lanjut Wisnu menerangkan, sedangkan perkutut putih standar, dirinya mematok harga sekitar Rp 700 ribu satu pasang. Untuk siap jual, usia perkutut kisaran 1,5 bulan. Perkutut sudah bisa dikatakan mandiri.

Burung perkutut bagi orang Jawa, atau bagi orang penyuka yoni atau metafisika, tentu ada mitos-mitos tersendiri. Menurut Wisnu, banyak yang pesan burung perkutut sesuai permintaan mereka.

"Seperti jenis katuranggan. Yang agak anehnya, bulu putihnya di leher, di kepala, itu ada. Seperti bulu putih di kepala, itu istilahnya simbol bagi pemimpin-pemimpin biar senantiasa terlindungi," cetusnya.

Baca Juga: Dinas PUPR Jombang Tambal Jalan Berlubang

Istilahnya, sambung Wisnu, Satriyo Kinayungan, atau satria yang terlindungi. Untuk harganya khusus, sampai mencapai belasan juta rupiah. Ia pernah diganti dengan sepeda motor.

"Untuk pemasaran, yang warna sementara melalui online. Dan ada peminat dari pelanggan datang kesini, langsung ambil. Selain Jombang, saya kirim ke Jakarta. Untuk luar pulau, ini saya mau kirim ke Sumatera," pungkasnya.

Perlu diketahui, Wisnu memiliki penangkaran burung perkutut berjumlah sekitar 36 kotak. Dan ada beberapa perkutut yang sedang mengerami telur-telurnya. Selain itu, kini Wisnu mengembangkan bisnisnya dengan beternak burung puter (pugeru) dan burung derkuku.suf

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU