Protokol Kesehatan Lumbung Pangan Diperketat

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 20 Agu 2020 21:32 WIB

Protokol Kesehatan Lumbung Pangan Diperketat

i

Suasana Lumbung Pangan Jawa Timur yang tampak masih banyak pengunjung yang berbelanja. SP/Patrik Cahyo

 

Tetapi 22 Karyawannya Terpapar Virus Covid-19. Pengunjung pun Normal

Baca Juga: Hanya 130 Juta, UPT Keramik di Malang Perlu Dukungan Pemprov Jatim

 

“Sebenarnya bukan klaster lumbung pangan, sepertinya penularan berasal dari luar. Sehingga untuk pelayanan secara offline masih dilakukan secara normal,”

Ir. H. Erlangga Satriagung, Direktur PT Panca Wira Usaha (PWU) Jatim

 

 

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Sebanyak 21 karyawan Lumbung Pangan Jawa Timur sejak awal minggu ini, terkonfirmasi positif Covid-19. Namun, pengelola Lumbung Pangan Jatim, hingga Kamis (20/8/2020) ini masih tetap membuka aktivitas yang berada di Jatim Expo Internasional, Surabaya.

Dari hasil undercover tim wartawan Surabaya Pagi sejak Rabu (19/8/2020) siang hingga Kamis (20/8/2020) kemarin, masih banyak pengunjung tetap melakukan belanja dan para petugas terlihat sedang beraktivitas menata barang seperti biasa. Meski begitu suasana terlihat lebih sepi.

Bahkan, protokol kesehatan yang diterapkan terpantau ketat dari luar. Mulai wajib memakai masker dan cuci tangan, hingga pengecekan suhu sebelum masuk ke dalam ruangan.

Di dalam lokasi pun terpantau karyawan yang menggunakan face shield, masker serta sarung tangan saat melayani pengunjung yang membutuhkan bantuan. Menurut salah satu karyawan Lumbung Pangan Jatim, kondisi di Lumbung Pangan Jatim ini sudah aman. "Sudah aman kok, yang kemarin sudah diisolasi," jelasnya.

Lantas saat tim wartawan Surabaya Pagi yang sedang undercover menanyakan karyawan, kenapa tidak di lock down seperti kantor-kantor yang terpapar Covid-19. Salah satu karyawan itu dengan enteng menjawab, kalau beberapa karyawan yang terpapar, tidak diperkenankan bekerja dan sedang menjalani isolasi mandiri.

“Tenang saja mas. Yang penting saling menjaga saja lah. Toh (karyawan yang positif) sudah disuruh isolasi mandiri dirumah. Kami juga menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Seperti wajib pakai masker dan cuci tangan, ada pengecekan suhu juga. Jadi tak perlu lockdown,” jelas karyawan Lumbung Pangan Jatim yang berada di dekat kasir.

Terpantau juga ada karyawan yang mengingatkan salah satu pengunjung yang tidak menggunakan masker dengan benar. Setelah diingatkan, pengujung tersebut mengatakan kepada Surabaya Pagi jika protokol kesehatan di Lumbung Pangan Jatim lumayan ketat.

"Menurut saya protokolnya juga sudah ketat mulai dari cuci tangan sampai pengecekan suhu. Tadi juga diingatkan waktu masker saya turun," ujar salah satu pengunjung yang tidak mau disebut namanya tersebut.

 

Pengunjung Kaget

Saat ditanya mengenai takut atau tidak saat mengetahui ada karyawan Lumbung Pangan Jatim yang terpapar Covid-19, dirinya kaget dan tidak mengetahui.

“Lho apa iya? Yah sudah terlanjur. Tetapi tadi sudah ketat protokol kesehatannya. yang penting waspada saja. Kalau semua orang saling menjaga dirinya sendiri mungkin semuanya akan aman," ungkap pengunjung yang sedang membeli gula di Lumbung Pangan Jatim tersebut.

Sementara, Santuni, salah satu penjual yang sehari-harinya berjualan di depan JX Expo, mengaku tidak mendengar jika ada 21 karyawan Lumbung Pangan terkonfirmasi positif Covid-19. Karena aktivitas di Jatim Expo masih terlihat normal dan tidak ada penutupan dari pihak penyelenggara.

Baca Juga: Pj Gubernur Adhy Pastikan Kebutuhan Dasar Terpenuhi dan Masyarakat Terlindungi

“Kok tidak tau yah. Saya baru tau yah hari ini, baca berita online. Yah harusnya kalau ada yang positif gitu, ditutup sementara 14 hari. Masak disuruh buka terus. Kasian khan nanti kalau ada apa-apa,” ujar Santunik, Kamis (20/8/2020).

Hal serupa di sampaikan oleh Suharso, pengunjung warung kopi samping JX Expo yang kesehariannya selalu berada di area tersebut. Ia mengakui bahwa dirinya belum mengetahui jelas terkait kebenaran hal tersebut.

"Jujur kaget waktu semalam saya dengar hal itu, ternyata cukup banyak karyawan yang terapar Covid-19. Tapi saya gak tau berapa banyak karyawan yang terpapar, lagian sampai sekarang juga masih ada yang belanja. Aneh yah. Setau saya, baca di berita, seperti di Pengadilan saja bolak balik di tutup. Harusnya seperti itu,” ucap Suharso. 

Secara bersamaan, salah satu tim wartawan Surabaya Pagi saat akan konfirmasi ke manajemen Lumbung Pangan, tidak diperbolehkan oleh petugas keamanan Lumbung Pangan Jatim. Menurutnya harus ijin kepada management Lumbung Pangan jika mau wawancara.

“Tidak boleh mas. Kecuali sudah ada janji. Jadi saya tidak bisa beri informasi ke Anda. Langsung saja hubungi sendiri pihak manajemen. Kami tidak mau memberikan statement soal itu. Itu bukan urusan kami. Sekarang manajemen sedang libur,” kata salah satu petugas keamanan.

 

Liburan Idul Adha

Pengelola Lumbung Pangan Jawa Timur mengkonfirmasi jika tidak ada klaster penyebaran Covid-19 di Lumbung Pangan Jawa Timur yang terletak di Gedung Jatim Expo, Jalan Ahmad Yani, Surabaya.

Dirinya menjelaskan jika awal dari penularan karyawan Lumbung Pangan Jatim tersebut bermula saat ada enam orang karyawan yang sedang liburan Idul Adha ke Malang.

"Sebenarnya bukan klaster lumbung pangan, kalau sumbernya dari Lumbung Pangan Jatim, pasti semua karyawan kena. Tapi sepertinya inu penularannya berasal dari luar. Awalnya ada 6 orang liburan Idul Adha ke Malang. Kemudian setelah pulang, ada satu orang yang mempunyai gejala mirip Covid-19, yaitu demam dan diare. Akhirnya kami memutuskan untuk melakukan inisiatif pemeriksaan, dan hasilnya satu mobil positif semua," ujarnya kepada rekan-rekan media di salah satu rumah makan pada hari Kamis (20/8/2020).

Baca Juga: Pemprov Jatim Siap Bantu Rekonstruksi Bangunan Terdampak Gempa

 

Tracing Mandiri

Erlangga juga menjelaskan jika pihaknya sejauh ini telah melakukan PCR test kepada 151 karyawan dan mendeteksi total 22 orang positif Covid-19. Dalam kesempatan ini dirinya juga mengklarifikasi jika bukan 21 orang yang positif, melainkan 22 orang.

"Setelah tracing pertama tanggal 10 Agustus dilakukan kepada yang bersangkutan, kami tracing massal tanggal 13 Agustus kepada 62 karyawan hasilnya 17 positif. Besoknya kami tracing lagi 81 karyawan, yang positif 4 orang. Sehingga totalnya 22 orang positif dari total 151 karyawan," jelasnya.

Erlangga yang juga menjabat sebagai Direktur PT Panca Wira Usaha (PWU) ini juga menjelaskan jika karyawan yang terpapar berasal dari divisi pelayanan daring dan keuangan. Sehingga untuk pelayanan secsra offline masih dilakukan secara normal.

 

Karyawan Online

"Untuk yang terkena itu bukan karyawan offline ataupun pengiriman, jadi tidak ada masalah secara pembelian fisik. Untuk saat ini hanya bisa melakukan pemesanan via website dan pembelian secara offline," kata Erlangga.

Erlangga juga menambahkan jika satu karyawan yang harus dirawat di rumah sakit karena memiliki gejala demam dan diare, serta sisanya yang melakukan isolasi mandiri sudah dalam pengawasan pihak Dinas Kesehatan dan telah diberi suplemen serta obat yang mereka butuhkan.

Meskipun demikian pihaknya akan tetap bertekad untuk tetap menjalankan program lumbung pangan Jatim ini karena masih ada banyak masyarakat yang terdampak akibat Covid-19.  adt/tyn/pat/cr1/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU