Home / Korupsi : Tipidkor Polda Jatim Menyelidiki Dugaan Korupsi Pe

Proyek Alkes Rp 63 M Diusut

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 17 Des 2018 07:58 WIB

Proyek Alkes Rp 63 M Diusut

Hendarwanto, Riko Abdiono, Tim Wartawan Surabaya Pagi Kabar tak sedap menerpa proyek pengadaan alat-alat kesehatan di rumah sakit milik Pemprov Jatim. Salah satunya di Rumah Sakit Umum (RSU) Karsa Husada di Kota Batu. Bahkan, Subdit Tipidkor Polda Jawa Timur menyelidiki dugaan tindak pidana korupsi di rumah sakit tersebut. Kabar yang beredar, ada dugaan mark up alat-alat kesehatan yang anggarannya bersumber dari APBD Provinsi Jawa Timur sejak 2016. ------------- Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol. Frans Barung Mangera membenarkan pihaknya melakukan pengusutan dugaan korupsi di RSU Karsa Husada, Batu. Hingga saat ini baru enam orang yang diperiksa. Mereka masih berstatus sebagai saksi. "Baru enam orang, nama-nama belum saya kasih tahu karena ini masih klarifikasi," ujar Kombes Pol Frans Barung Mangera saat dikonfirmasi Surabaya Pagi, Minggu (16/12/2018). Barung menjelaskan keenam orang itu diminta keterangan di Polda Jatim pada Jumat (14/12/2018) lalu. Namun Barung masih merahasiakan identitas keenam orang tersebut, karena masih dalam tahap penyelidikan. Ini untuk kepentingan penyelidikan," tukas Barung. Ia juga belum bersedia mengungkap isi materi pemeriksaan ke-6 orang tersebut. Apakah terkait pengadaan alkes tahun anggaran 2016, tahun 2017 atau tahun 2018. Namun sumber di lingkungan Polda Jatim menyebut, penyidik Tipidkor menyelidiki pengadaan Alkes berupa modular operating theater dan robotik yang nilainya cukup fantastis. Informasi yang dihimpun, modular operating theater merupakan lapisan dinding ruangan yang biasa dipakai ruang operasi. Ini terdiri dari dinding dan plafon yang terisolasi panel EPS, PUF atau stainless steel. Kemudian sentralisasi sistem pendingin udara dan distribusi udara dengan filtrasi untuk menjaga standar kebersihan. Agar steril dari bakteri, ruangan ini dilengkapi insulated pintu (swing atau sliding), aliran udara Laminar (LAF) yang mampu menjangkau meja operasi, Surgeon control panel & panel listrik dengan indikator yang diperlukan untuk mengontrol peralatan, lantai bakteriostatik dengan sudut covings, lampu UV untuk mengontrol pathogen hingga medical gas pipeline system (MGPS). Sumber tersebut juga mengungkapkan bahwa pengadaan alkes itu, RS Karsa Husada sudah mengadakan lelang dengan pagu senilai Rp 25 miliar pada 12 Oktober 2018. Namun diduga pengadaan itu nilai proyeknya dimark up. Berdasar harga di internet, modular operating theater tak sampai Rp 25 miliar. Di situs alibaba.com, misalnya. Modular operating theater ditawarkan USD 50.000- 1.000.000 setiap unitnya. Dengan menggunakan kurs rupiah Rp 14.580 per dollar AS (sebagaimana penutupan perdagangan akhir pekan, 14/12), maka harga modular operating theater hanya di kisaran Rp 729.000.000 hingga Rp 14.580.000.000. Situs ini juga menyertakan foto-foto modular operating theater. Ada juga yang menawarkan USD 250-750 per meter persegi. Menggunakan kurs yang sama, harganya di kisaran Rp 3.645.000 Rp 111.375.000. Sedang ruang operasi di RSU Karsa Hudada, informasinya berukuran 5 x 6 meter = 30 meter persegi. Jika per meternya USD 250-750, maka untuk modular operating theater hanya membutuhkan anggaran sekitar Rp 109.350.000 Rp 3.341.250.000. Tak hanya modular operating theater, pengadaan robotik untuk kepentingan operasi juga diduga bermasalah. Pengadaan alkes ini dilakukan tahun 2017. Sesuai surat Nomor: 027/2468.1/102.6/2017, pengadaan tersebut berupa 1 unit Progressive Mobility Pullmonary Bed System ICU Rp 1.620.038.000 dan 1 Unit Robot for High Magnetic Stimulation Therapy Rp 10.093.266.000. Kedua unit itu senilai Rp 12.884.634.400. Selain itu, pengadaan alkes di tahun 2016 juga diduga bermasalah. Ini terkait pengadaan enam jenis alkes. Yakni, 1 unit transcranial magnetic stimulator senilai Rp 7.440.000.000, 1 unit electro encephalography Rp 1.430.000.000, 1 unit bonescalpel Rp 1.090.000.000, 1 unit progressive mobility theraphy bed ICU Rp 1.410.000.000, 1 unit Progressive Mobility Pulmonary Bed ICU Rp 1.800.000.000 dan 2 unit mini instrument set orthopedic @ Rp 240.000.000. Jika ditotal, pengadaan alkes di RSU Karsa Husada yang bermasalah itu sekitar Rp 63.207.938.400. Menanggapi mencuatnya dugaan kasus itu, Gubernur Jawa Timur Soekarwo mendukung pengusutan yang dilakukan Polda Jatim. Menurutnya, penanganan yang dilakukan aparat penegak hukum itu lebih baik dan pihaknya menghormati proses hukum yang dilakukan polisi. "Kita mengikuti setiap proses hukum, justru itu lebih baik," tandas Pakde Karwo disela kegiatannya di Blitar. n

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU