Proyek Perpustakaan Rp 2,1 Miliar Milik IAIN Kediri, Bermasalah

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 26 Jul 2018 07:59 WIB

Proyek Perpustakaan Rp 2,1 Miliar Milik IAIN Kediri, Bermasalah

SURABAYAPAGI.com, Kediri- Proyek pembangunan gedung perpustakaan senilai Rp 2,1 miliar milik Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kediri bermasalah. Pasalnya, selain molor dari batas kontrak pembangunan, sejumlah sub kontraktor penyuplai material bangunan juga menuntut pembayaran. Salah satu sub kontraktor yang menuntut IAIN yakni PT Bintang Abadi Sejahtera (BAS). subkontraktor ini merupakan penyuplai scaffolding atau perancah dari proyek gedung perpustakaan milik IAIN. Scaffolding adalah suatu struktur alat yang digunakan untuk menyangga material maupun tukang dalam kontruksi bangunan. PT BAS bekerja dan mengikat kontrak dengan main kontraktor utama yaitu, PT DCC yang memenangkan tender proyek tersebut. Sedangkan PT DCC berkedudukan di Jakarta. "Saya minta supaya seluruh tagihan yang belum terbayarkan segera diselesaikan," kata Darmanto, selaku pimpinan PT BAS. Perusahaan ini menyewakan kurang lebih 3.000 unit scaffolding untuk proyek tersebut. Biaya sewanya kurang lebih Rp 400 juta. Tetapi, karena proyek berjalan melebihi batas waktu kontrak (9 Juni 2017 31 Desember 2017) alias molor, maka biaya sewa pun ikut membengkak. Bahkan hingga akhir Juli 2018 ini proyek belum selesai dikerjakan. "Kalau dijalankan dari awal tidak tersendat-sendat, hanya di angka Rp 400 jutaan sudah selesai. Tetapi proyek berhenti-berhenti. Dari pihak Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) meminta agar scaffolding tidak dilepas dulu sampai selesai. Sehingga bersama klaim-klaim kerusakan lainnya, jadi sekitar Rp 800 juta berapa begitu," bebernya. Darminto merasa telah ditipu. Janji pembayaran sewa setiap bulan tidak terealisasi. Lebih parahnya, dia sempat dibayar dengan bilyet giro atau istilahnya BG. Tetapi alat pembayaran non tunai tersebut ternyata kosong. Sehingga tidak dapat dicairkan. Menurut Darminto, selain dirinya masih ada tujuh subkontraktor yang bernasib sama. Bahkan, salah satu diantaranya adalah perbankan syariah. Untuk total tunggakan yang mestinya dibayar oleh PT DCC kepada seluruh subkontraktor tersebut kurang lebih Rp 2,1 miliar. "Kami berharap masalah ini bisa diselesaikan secara musyawarah," pintanya. Untuk diketahui, pembangunan gedung Perpustaan IAIN Kediri yang sebelumnya bernama Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Kediri di Jalan Sunan Ampel No 7, Kelurahan Ngronggo, Kota Kediri ini dilaksanakan oleh PT DCC. Proyek didanai oleh DIPA-SBSN Tahun Anggaran 2018 sebesar Rp 8.852.010.400. Sementara itu, Ketua IAIN Kediri Nur Khamid belum berhasil dikonfirmasi terkait masalah ini. Ketika dihubungi melalui sambungan telepon di nomor handphone 08191XXXXXXX belum tersambung. Akibat masalah itu, Rabu (24/7/2018) sore terdapat dua orang pengendara sepeda motor memakai helm tiba-tiba membentangkan banner di depan gedung Perpustakaan IAIN Kediri yang kini masih dalam proses pembangunan. Banner tersebut bertuliskan Gedung Perpustakaan IAIN Kediri MANGKRAK !! PENUH REKAYASA KORUPSI. Tidak ada yang tahu identitas kedua pria itu. Diketahui satu pengendara tersebut mengenakan kemeja warna crem dan satu lainnya berkaus warna biru laut kombinasi biru tua garis-garis. Setelah membentangkan banner beberpa saat, keduanya kemudian pergi. Sedangkan beberapa orang pekerja tampak bingung.can

Editor : Mariana Setiawati

Tag :

BERITA TERBARU