Proyeksi PDB China Dipangkas

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 18 Apr 2019 11:34 WIB

Proyeksi PDB China Dipangkas

SURABAYAPAGI.com - Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi China di tengah risiko eskalasi tensi geopolitik. Menurut laporan terbaru OECD, Produk Domestik Bruto (PDB) China kemungkinan akan melambat menjadi sebesar 6,2 persen pada 2019 dan 6 persen pada 2020, karena lebih banyak aktivitas ekonomi yang bergeser pada konsumsi dan jasa. Proyeksi tersebut lebih rendah dari proyeksi yang dirilis OECD tahun lalu, yang memprediksikan ekspansi ekonomi China sebesar 6,3 persen pada 2019. Ekonomi China sendiri berekspansi sebesar 6,6 persen pada 2018. China menghadapi risiko-risiko penurunan seperti default perusahaan berskala besar, jatuhnya harga rumah, dan meningkatnya ketegangan geopolitik, tulis OECD dalam survei ekonomi mengenai China yang diterbitkan hari Selasa (16/4/2019. OECD juga memperkirakan pertumbuhan ekspor dan impor China akan melambat menjadi 4,5 persen dan 6 persen masing-masing tahun ini, di tengah melemahnya permintaan global dan domestik Eskalasi lebih lanjut dari tensi perdagangan dikemukakan akan berdampak pada ekspor dan pertumbuhan secara keseluruhan. Hal ini kemungkinan juga akan memicu tekanan depresiasi pada mata uang yuan. Sebelumnya, Dana Moneter Internasional (IMF) telah memperingatkan kemungkinan risiko penurunan akibat kesepakatan perdagangan China dengan Amerika Serikat (AS). Sementara itu, langkah-langkah stimulus tambahan yang dilancarkan, meskipun akan menghasilkan pertumbuhan yang lebih kuat dalam jangka pendek, akan menimbulkan ketidakseimbangan yang lebih besar selanjutnya. Untuk itu, China sebaiknya menghindari mengarahkan kredit pada perusahaan-perusahaan milik negara dan pemerintah daerah sebagai bagian dari stimulus fiskal. China juga dapat menghubungkan plafon utang dengan pendapatan pemerintah, memungkinkan fleksibilitas nilai tukar yuan yang lebih besar, serta memindahkan kerangka kebijakan moneternya ke arah penargetan inflasi jangka menengah.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU