Putri Saddam Hussein Jadi Buronan Irak, Al-Baghdadi Lolos

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 05 Feb 2018 13:03 WIB

Putri Saddam Hussein Jadi Buronan Irak, Al-Baghdadi Lolos

SURABAYAPAGI.com - Putri Saddam Hussein menjadi buronan Irak setelah aparat keamanan Irak merilis daftar nama 60 orang-orang yang paling dicari selama 14 tahun terakhir. Mereka diduga terlibat dalam kelompok teroris negara Islam ISIS, Al Qaeda atau Partai Baath, partai mendiang pemimpin Irak, Saddam Hussein. Raghad, yang kini tinggal di Yordania termasuk di antara 60 orang yang masuk dalam daftar. Terdapat 28 tersangka anggota ISIS, 12 Al-Qaeda dan 20 anggota Partai Baath, lengkap dengan peran mereka di organisasi dan kejahatan yang dilakukan. Sebagian besar disertai dengan foto. Hampir seluruhnya warga Irak, kecuali Maan Bashour, pria Lebanon yang dituduh merekrut rekannya untuk bertempur di Irak. "Ini kisah usang yang berawal dari invasi Amerika ke Irak, ketika kami adalah partisan dari perlawanan Irak," kata Bashour seperti dilansir AFP. "Ya, kami melakukan aktivitas melawan penjajahan Amerika." Dari 60 buronan pemerintah Irak, nama pemimpin ISIS Abu Bakr Al-Baghdadi tidak ada dalam daftar. Pejabat keamanan senior yang dihubungi AFP menolak menjelaskan alasannya. "Mereka adalah teroris yang paling diinginkan aparat kehakiman dan keamanan," kata pejabat itu seperti dilansir AFP, Minggu (4/2). "Ini untuk pertama kali kami mempublikasikan nama-nama, yang sebelumnya rahasia." Anggota ISIS yang ada dalam dokumen dituduh terlibat dalam pertempuran di Mosul dan Provinsi Nineveh. Juga Provinsi Kirkuk, Diyala dan Anbar. Nama-nama anggota ISIS yang ada dalam daftar dituduh melakukan pembunuhan, pengeboman, serangan terhadap aparat keamanan, pendanaan dan transportasi senjata. Masuk dalam daftar, Fawaz Mohammad Mutlaq, anggota senior organisasi paramiliter Saddam Hussein, Fedayeen, yang lalu menjadi anggota dewan militer ISIS. Selain Raghad, keponakan Saddam Hussein, Omar dan Ayman Saba'awi, serta Ahmed Wattban Ibrahim Al-Hassana juga termasuk dalam daftar buronan Irak. Demikian pula sepupu Saddam, Rafe'a Abdulatief Telfah. Pejabat intelijen senior Irak menyatakan nama-nama dalam daftar adalah 'pemimpin organisasi teroris' dan 'semua yang mengelola terorism di Irak". "Kami mengirim salinan daftar ini ke Interpol dan PBB," kata pejabat itu seperti dikutip Arab News, Minggu (4/2). Irak mengalami masalah keamanan serius sejak invasi koalisi internasional pimpinan Amerika Serikat 2003 yang menggulingkan Saddam Hussein. Puluhan kelompok radikal tumbuh di wilayah Sunni di utara dan barat. ISIS yang sempat menduduki sepertiga dari wilayah Irak pada musim panas 2014 berakar dari kelompok-kelompok tersebut. (cnn/cr)

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU