PWI Lamongan Peduli, Droping Air Bersih ke Sejumlah Desa

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 16 Okt 2018 13:58 WIB

PWI Lamongan Peduli, Droping Air Bersih ke Sejumlah Desa

SURABAYAPAGI.com, Lamongan - Belasan wartawan yang tergabung dalam Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Lamongan, terpanggil untuk ikut abil bagian dalam kegiatan sosial, droping air bersih ke sejumlah desa di Lamongan yang alami kekeringan. Droping air bersih kerja sama PWI Lamongan dengan Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) ini, seperti disampaikan oleh Bachtiar Febrianto ketua PWI, diawali dengan droping air bersih di Dusun Gedondong Desa/Kec Sarirejo pada Selasa (16/10/2018). Droping air ini menurutnya akan dilakukan selama 5 hari, di 5 titik yang menjadi sasaran droping air kali ini, selain Dusun Gedondong Desa/Kec Sarirejo, ada Desa Soko Kecamatan Tikung, Desa Bakalanpule Kecamatan Tikung, Dusun Balan Desa Banjarejo Kecamatan Sukodadi, dan Dusun Awar-awar Desa Bulumargi Kec Babat. Di Dusun Gedondong ini lanjut Febri panggilan akrab Bachtiar Febrianto, ada dua tangki air yang akan disalurkan ke masyarakat setempat, dengan koordinator Imron Rosidi. Sedangkan di Desa Soko Kec Tikung dikoorinatori oleh Kadam Mustoko, Desa Bakalanpule dikoordinatori Muhajirin, Dusun Balan Desa Banjarejo Kecamatan Sukodad dikoordinatori oleh Ahmad Zainuri, dan Dusun Awar-awar Desa Bulumargi Kec Babat dikoordinatori oleh Hamim Anwar. Para koordinator itu langsung ikut turun ke lokasi bersama dengan teman-teman wartawan lainnya, iku bahu membahu melancarkan distribusi air, karena setiap titik akan didroping air dua tangki dengan kapasitas satu tangkinya 5000 liter. "Alhamdulillah kami bisa berbagi semoga niat baik kami ini selalu mendapatkan barokah, dan air yang kita droping ini benar-benar bermanfaat,"harapnya. Sementara itu Imron Rosidi yang ikut langsung mengawal droping air bersih ini, mengaku cukup terharu dengan antusias warga yang dengan sukarela menunggu untuk mendapatkan air bersih. **foto** Meski dengan keadaan panas seperti ini tidak menyurutkan mereka untuk mendapatkan air bersih, karena air yang ada di waduk dan embung desa sudah mulai kering. "Alhamdulilah kami bisa berbagi meski hanya dengan memberikan air bersih, ini sudah sangat berkesan, apalagi air didapat dalam kondisi musim kemarau seperti saat ini," kata Imron Rosidi penasehat PWI Lamongan. Sementara itu, data yang dilansir oleh Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamongan menyebutkan, kalau desa yang terdampak kekeringan di musim kemarau saat ini cukup banyak. Setidaknya pada 17 September 2018 lalu sudah ada 40 desa di 10 kecamatan yang wilayahnya kekeringan, dan warganya mulai kelimpungan karena krisis air. Bahkan wilayah dan desa yang terdampak pada kekeringan akan terus bertambah."Kian hari kian meluas jumlah desa yang alami kekeringan dan krisis air bersih,"kata Suprapto Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamongan, pada waktu itu. Bila dua pekan sebelumnya kata Prapto panggilan akrab Suprapto, jumlah desa yang mengalami kekeringan sejumlah 31, sekarang sudah meluas menjadi 40, yang tersebar di Kecamatan Tikung, Sugio, Mantup, Kembangbahu, Sarirejo, Modo, Bluluk, Sukorame, Kedungpring dan Sukodadi. Dari 10 kecamatan itu kata Prapto, ada 5 Kecamatan yang terparah wilayahnya terdampak kekeringan dan krisis air bersih diantaranya Kecamatan Tikung, Sugio, Kedungpring, Modo dan Sarirejo."Di lima kecamatan itu paling parah mengalami kekeringan," kata Suprapto saat itu. jir

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU