Ratusan Pelamar CPNS Terancam TMS

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 20 Des 2019 15:50 WIB

Ratusan Pelamar CPNS Terancam TMS

SURABAYAPAGI.COM, Gresik - Pelamar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Satpol PP dan Dishub sebanyak 126 orang terancam dibatalkan kelulusan administrasinya. Hal tersebut dikarenakan hingga hari terakhir ukur tinggi badan mereka tidak hadir. Meski begitu, Badan Kepegawaian Daerah (BKD) belum berani mengambil keputusan. Hanya ada 107 pelamar yang datang untuk mengkur tinggi badan. Padahal, sebanyak 233 pelamar telah dinyatakan lolos, baik di formasi Dishub atau Satpol PP. Namun saat ditunggu hari terakhir mereka tetap tak datang. Nadlif Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Gresik telah membenarkan hal itu. Dirinya tak tahu pasti penyebab mereka tak datang untuk mengukur tinggi badan. Namun berdasarkan keterangan dari sejumlah peserta, kebanyakan mereka sudah bekerja dan tak dapat izin dari perusahaan. Namun ada juga peserta yang mengaku baru mengetahui jika ada pengukuran. Padahal pengumuman terpampang jelas di halaman pertama pengumuman kelolosan, jelasnya. Mengenai nasib mereka yang tak datang, Nadlif belum bisa memberikan keputusan. Pihaknya akan terlebih dahulu menggelar rapat untuk memutuskan itu. Rencanya rapat akan digelar hari ini. Hanya saja, pihaknya sudah meminta panitia untuk menelpon satu persatu mereka yang belum datang. Kami pastikan dulu penyebab mereka tak datang. Kecuali mereka yang mengundurkan diri, maka langsung kami TMSkan, ungkapnya. Sebenarnya ada solusi lain, yakni mereka bisa melakukan pengukuran setelah mengikuti Seleksi Kompetensi Dasar (SKD). Namun Nadlif belum berani mengambil solusi itu. Lantaran ia khawatir nantinya jika mereka lolos SKD namun tingginya kurang. Tentu hal itu akan jadi masalah. Nadlif mengatakan rapat hari ini juga sekaligus akan membahas keberatan atau komplain yang disampaikan peserta CPNS TMS pada saat masa sanggah. Nantinya akan dibahas satu persatu hal yang dikeluhkan. Apakah memang mengubah status mereka yang awalnya tak lolos menjadi lolos, terangnya. Menurut Nadlif ada beberapa kasus yang jadi pertimbangan, seperti adanya kemiripan jurusan dengan formasi yang dibuka. Misal jurusan manajemen industri jasa makanan dan gizi mendaftar di ahli gizi. Namun mereka tak diloloskan. Untuk itu akan kami cek, jika mata kuliahnya sama 80 persen tentu akan jadi pertimbangan untuk diloloskan, tutupnya.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU