Yeo mengatakan sebagai langkah antisipasi pemerintah Malaysia juga memperketat pengawasan di pelabuhan dari tindakan penyelundupan limbah. Dia juga menyatakan sudah menutup 200 pabrik pengolahan plastik ilegal.
Menurut Yeo, Malaysia memulangkan 43 peti kemas sampah ke Prancis kemudian 42 peti kemas ke Inggris. Mereka juga memulangkan 17 peti kemas ke Amerika Serikat, 11 peti kemas ke Kanada, 10 ke Spanyol dan sisanya dikirim ke Hong Kong, Jepang, Singapura, Portugal, China, Bangladesh, Sri Lanka dan Lithuania.
Dalam proses pemulangan itu, Yeo mengatakan pemerintah Malaysia tidak mengeluarkan uang satu sen pun. Sebab menurut dia, seluruh biaya ditanggung oleh perusahaan kapal kargo dan importir.
Pemerintah Malaysia saat ini juga tengah meminta pemerintah AS mengambil kembali 60 peti kemas berisi sampah. Yeo mengatakan saat ini ada sejumlah peti kemas berisi sampah dari sejumlah negara yang masih berada di pelabuhan, antara lain Kanada 15 unit, Jepang 14 unit, Inggris 9 unit, Belgia 8 Unit.
Editor : Redaksi