SURABAYAPAGI.com - Renault telah menjalin kemitraan usaha dengan Jiangling Motors Corporation Group (JMCG) untuk menargetkan pasar kendaraan listrik Cina (EV). Dalam kesepakatan tersebut tertera juga Renault akan mengakuisisi 50% saham dalam usaha baru itu.
"Kemitraan dalam bisnis kendaraan listrik dengan JMCG akan mendukung rencana pertumbuhan kami di Cina dan kemampuan EV kami," kata Francois Provost, ketua wilayah Cina untuk Renault.
Kami akan memanfaatkan pengalaman kami dalam R&D R&D, produksi, penjualan, dan layanan. tambahnya.
Renault SA dari Prancis mengatakan pada hari Rabu bahwa pihaknya akan menginvestasikan $145 juta di unit Jiangling Motors Corporation Group (JMCG) China yang akan memungkinkan untuk memperluas jejak manufaktur kendaraan listriknya di pasar mobil terbesar di dunia.
Renault SA mengakuisis 50% saham di JMEV yang merupakan pembuat mobil listrik yang diluncurkan oleh JMCG pada 2015, dan menjadikannya sebagai perusahaan patungan antara kedua perusahaan, kata Renault dalam sebuah pernyataan.
Cina adalah pasar utama bagi Groupe Renault. Kemitraan dalam bisnis kendaraan listrik dengan JMCG ini akan mendukung rencana pertumbuhan kami di Cina dan kemampuan EV kami,kata Francois Provost, Wakil Presiden Senior dan Ketua wilayah Tiongkok untuk Renault.
Sebagai pelopor dan pemimpin di pasar EV Eropa selama 10 tahun, kami akan memanfaatkan pengalaman kami dalam EV R&D, produksi, penjualan, dan layanan, tambah Provost.
Menurut situs webnya, JMEV saat ini membuat sedan EV yang terjangkau dan kendaraan sport yang memiliki kapasitas produksi awal dengan total 150.000 kendaraan per tahun.
Renault saat ini memproduksi EV di Cina melalui perusahaan patungannya dengan Dongfeng Motor. Ia juga merencanakan produksi EV melalui usahanya dengan Brilliance Automotive.
JMCG, yang berbasis di kota selatan China, Nanchang, juga memiliki 50% Jiangling Holdings, yang merupakan pemegang saham terbesar Jiangling Motors Corp Ltd (JMC). JMC adalah salah satu perusahaan patungan Ford di Cina.
Penjualan NEV naik 80% pada Juni menjadi 152.000 kendaraan, menjadikan penjualan Januari-Juni menjadi 617.000, naik hampir 50% dari tahun lalu, bahkan ketika pasar mobil China secara keseluruhan melemah.
