Home / Surabaya : Soal Penggunaan Dana Pemulihan Jalan Raya Gubeng,

Risma Tak Transparan

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 27 Des 2018 08:30 WIB

Risma Tak Transparan

Hendarwanto, Noviyanti Tri, Alqomar, Tim Wartawan Surabaya Pagi Proses recovery atau pemulihan Jalan Raya Gubeng, Surabaya, yang ambles hampir final. Setelah pengaspalan dilakukan Rabu (26/12/2018) kemarin, selanjutnya akan diuji coba untuk dua lajur pada Kamis (27/12/2018) hari ini. Justru di tahap ini, publik mempertanyakan anggaran recovery jalan tersebut. Sebab, Pemkot Surabaya disebut-sebut menalanginya lebih dulu dengan dana bencana dari APBD. Padahal, PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk (NKE) sebelumnya sudah menyiapkan Rp 10 miliar. Sayangnya, Walikota Surabaya Tri Rismaharini tak terbuka terkait pendanaan pemulihan Jalan Raya Gubeng. ----- Saat memantau proyek pengerjaan Raya Gubeng pada Rabu (26/12/2018), Risma mengatakan Pemkot Surabaya hanya berperan sebagai pelaksana. Sedang PT Nusa Konstruksi Enjiniring (NKE) sebagai pihak yang menanggung dananya. Jika ada biaya yang ternyata harus dikeluarkan lebih dulu oleh Pemkot, nantinya akan diklaimkan ke PT NKE. "Langsung kita tagihkan, kita cuman pesen, terus kita ngerjakno (mengerjakan, red), terus diklaim," ujar Risma. Untuk diketahui, PT NKE merupakan kontraktor proyek basement RS Siloam yang diduga menyebabkan amblesnya Jalan Raya Gubeng pada Selasa (18/12/2018) malam lalu. Menurut Risma PT NKE siap dengan berapapun biaya yang diklaimkan oleh Pemkot Surabaya. Namun ditanya berapa yang sudah ditanggung Pemkot maupun yang sudah diklaimkan ke PT NKE, Risma mengaku belum menghitung total biaya pengerjaan recovery jalan Raya Gubeng yang dibutuhkan. "Aduh aku gak ero wes, pokoke kabeh diserahno (Aku tidak tahu, semua diserahkan, red) ke PT NKE. Yang mbiayai (mendanai, red) PT NKE semua," tandas Risma yang sudah menjadi kader PDIP ini. Kata Risma, sejauh ini hubungan Pemkot Surabaya dan PT NKE selalu difasilitasi oleh pihak kepolisian. Sebab, menurut Risma, tidak ada hubungan langsung antara pemerintah kota dengan perusahaan konstruksi tersebut. Sebelumnya, Perwakilan PT NKE, Hendri Nur mengungkapkan pihaknya bersama PT Saputra Karya (pemilik proyek basement) menyiapkan dana cadangan Rp10 miliar untuk recovery Jalan Raya Gubeng Surabaya yang ambles. "Dana cadangan dari kami (NKE) dengan owner (PT Saputra Karya) juga nanti bareng-bareng, tapi pembagiannya akan dibicarakan belakangan supaya cepat, jadi akan pakai uang NKE dulu," ucap Hendri Nur usai hearing dengan Komisi C DPRD Surabaya (21/12/2018). Ia juga mengaku sudah berkoordinasi dengan Pemkot Surabaya untuk merecovery jalan tersebut. Uji Coba Pada kesempatan itu, Risma juga mengungkapkan akan melakukan uji coba Jalan Raya Gubeng untuk dua lajur pada Kamis (27/12) hari ini. "Saya minta besok (hari ini) dilakukan uji coba untuk dua lajur. Kalau besok uji coba lancar, maka langsung bisa dipakai," ujarnya. Menurut Risma, sebetulnya uji coba sudah bisa dilaksanakan pada Rabu kemarin, namun pengaspalan jalan yang direncanakan selesai pada Selasa (25/12) malam belum bisa dilaksanakan karena hujan. "Jadi, semalam (Selasa, 25/12) kita tunggu pengeringan. Tadi pagi pukul 05.00 WIB baru bisa dimulai pengaspalan. Setelah itu, tim ahli bangunan dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) melakukan tes di lokasi," katanya. Hasil tes dari tim ITS, lanjut dia, dua lajur sisi timur dinyatakan sudah memenuhi syarat dan bisa dilakukan uji coba untuk dilewati kendaraan. Sedangkan untuk dua lajur di sisi barat baru akan dilakukan pengaspalan pada Rabu sore kemarin. Dua lajur sisi barat belum memenuhi syarat, karena airnya masih ada. Makanya butuh waktu untuk pengeringan. Rencanya tim dari ITS akan melakukan tes lagi besok (Kamis, 27/12)," ujarnya. Mengenai uji coba yang hanya dua lajur, Risma mengatakan karena sisi barat belum dipasang steel sheet pile (SSP) atau dinding vertikal dari besi yang berfungsi untuk menahan tanah dan menahan masuknya air ke alam lubang galian. "Rencananya nanti malam (Rabu malam) SSP dipasang. Nanti dari kontraktor PT NKE akan menyiapkan alat atau bornya," papar Risma. DPRD Minta Transparansi Terkait dana anggaran pengerjaan percepatan perbaikan Jalan Raya Gubeng, anggota DPRD Surabaya minta Pemkot Surabaya agar transparan. Anggota Fraksi Handap DPRD Kota Surabaya, Edi Rachmad mempertanyakan transparasi Pemkot Surabaya terkait anggaran yang digunakan untuk recovery Jalan Raya Gubeng yang ambles tersebut. Menurut Ketua DPC Hanura Surabaya ini, insiden ini bukan merupakan bencana alam yang harus ditangani Pemkot Surabaya. Namun peristiwa ini merupakan human error yang dilakukan oleh kontraktor PT. NKE dalam mengerjakan proyek pembangunan basement RS Siloam. Yang jelas ini bukan bencana alam, dan ini kesalahan kontraktor, yang harus bertanggung jawab penuh, ya kontraktor, tandas Sekertaris Komisi B DPRD Kota Surabaya ini. Namun, Edi juga mengapresiasi langkah cepat yang dilakukan Pemkot Surabaya. Hanya saja percepatan recovery Jalan Raya Gubeng ini jangan sampai menabrak aturan. Menurutnya, semua anggran dan alat pemkot yang digunakan untuk recovery itu harus ada hitungan yang jelas. Itu tanggung jawab penuh kontraktor, sedang untuk penggunaan peralatan Pemkot tentu harus ada hitungannya yang jelas. Jadi menurut saya langkah ini harus diambil pemkot yang nantinya anggaran diklaimkan ke kontraktornya (PT NKE), kata Edi. Namun, Edi kembali menegaskan Pemkot dalam membatu percepatan recovery Jalan Raya Gubeng juga harus jelas dan transparan. Jangan ada yang ditutup-tutupi, tandasnya. Warga Was-was Sementara itu, pantauan Surabaya Pagi di lokasi para pekerja tampak mengaspal jalan raya Gubeng. Namun masih terlihat box culvert yang belum terpasang di pinggir jalan. Petugas penjagaan pun terlihat mulai dikurangi di sisi jalan yang ditutup. Seperti di Jl.Ngagel depan Marvell City Mall sudah dibuka tanpa penjagaan petugas. Beberapa alat berat juga tidak dioperasikan. "Kurang tau mbak kapan dibuka, kami belum diberi arahan masalah pembukaan jalan," ucap salah satu petugas di lokasi. Meski kondisi jalan sudah tersambung, tapi sedikit ada elevasi atau ketinggian jalan dibandingkan sisi utara dan selatan titik ambles. Sedangkan di lokasi proyek basement RS Siloam, berdasarkan pantauan, saat ini proyek sudah berhenti total. Candra, warga Ngagel berharapa Jl. Raya Gubeng dapat segera dibuka agar tidak perlu memutar saat berangkat dan pulang kerja. "Semoga dapat segera dibuka mbak. Banyak pengendara yang sudah merasa dirugikan atas tutupnya jalan Gubeng ini, terutama bagi pekerja dan pemilik usaha di dekat penutupan jalan," ungkapnya. Rudi, warga Ngagel lainnya mengapresiasi Pemkot yang cukup cepat memperbaiki Jl. Raya Gubeng. Namun Rudi berharap perbaikan jalan yang dilakukan dapat diuji kelayakan, agar lebih terjamin keselamatan pengendara yang melintas. "Pengerjaannya kan cukup cepat, dalam waktu seminggu sudah tertutup. Semoga kualitasnya juga tetap dijaga karena jalan ini akan dilewati banyak pengendara," ungkapnya. Karena itu, ia berharap Pemkot tetap mengawasi setelah Jl. Raya Gubeng kembali difungsikan agar warga merasa aman. "Ini kan box culvert untuk sisi barat dan steel sheet piles (SSP) untuk penguat dinding penahan juga belum dipasang di sisi timur jalan. Jika jalan difungsikan namun belum sepenuhnya layak, Pemkot harus tetap mengawasi," lanjutnya. Pemasangan SSP Kapolrestabes Kota Surabaya Kombes Pol Rudi Setiawan saat meninjau lokasi pemulihan Jalan Raya Gubeng mengatakan, progres penyambungan jalan sudah banyak terlihat. "Kita lihat bersama di sini progresnya sudah cukup banyak, jalan sudah tersambung dan pengaspalan mulai dilakukan tapi memang secara bertahap," kata Rudi Setiawan. Box culvert di sisi timur sudah sejak semalam rampung dipasang di depan gedung BNI dan toko tas sepatu Elizabeth. Namun untuk sisi barat belum dilakukan pemasangan box culvert dan fokus melakukan pemasangan SSP. "Karena di sisi barat ini masih ada kubangan, lubang yang besar, dan masih berpotensi adanya penurunan, makanya pihak Pemkot maupun kontraktor sedang memasang SSP sebagai dinding penahan supaya nggak longsor, baru diaspal di sisi sana (pusat ambles)," lanjut dia. Tekait pembukaan dua lajur Jalan Raya Gubeng yang direncanakan Pemkot, Rudi menyebut harus ditunggu dulu. Khususnya harus menunggu pengasplan yang benar-benar kuat. Termasuk pengaspalan harus menunggu dinding penahan yang dilakukan dengan pemasangan SSP benar benar kuat baru dilakukan pengaspalan. Setelah itu, baru akan dilakukan uji coba kekuatan jalan. n

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU