Home / Kriminal : Satu Bulan Terakhir, ada 4 Kasus yang Belum Terung

Sabtu-Minggu, Kawasan Pecinan Surabaya Rawan Curas

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 14 Jan 2019 08:47 WIB

Sabtu-Minggu, Kawasan Pecinan Surabaya Rawan Curas

Firman Rachmanudin, Wartawan Surabaya Pagi SURABAYAPAGI.com, Surabaya - KAWASAN pecinan Surabaya menjadi salah satu kawasan pusat perekenomian warga Surabaya ini, pada Minggu (13/1/2019) siang terlihat sangat lengang. Tak seperti hari biasa, lalu lintas kawasan ini terbilang sangat padat. Aktifitas ekonomi dari pedagang asongan, kaki lima hingga toko-toko besar menjadi salah satu faktor padatnya wilayah ini. Namun, dibalik padatnya aktfitas, wilayah pecinan Surabaya memiliki cerita tersendiri bagi aktifitas bandit jalanan. Ya, kawasan ini kerap menjadi lokasi eksekusi para bandit jalanan yang sudah mengincar para korbannya. Dari data Surabaya Pagi, dalam 6 bulan terakhir, yang paling mencolok yakni kejahatan jalanan (curat, curas dan curanmor). Sepert apa bandit jalanan beraksi di kawasan pecinan? Seperti kesaksian Dullah, tukang becak asal Madura ini menjelaskan jika aksi kejahatan sering terjadi pada pukul 21.00 WIB keatas. Namun tak jarang, aksi bandit jalanan itu terjadi pada siang hingga sore hari pada hari Minggu. "Sering kalau disini mas, ada yang jatuh tapi gak dapat barangnya (tas yang dijambret). Ada yang dikejar sambil teriak, Kalau akhir-akhir ini setau saya ada dua kali semingguan, malam mas," kata Dullah saat ditemui Surabaya Pagi, Minggu (13/1/2019) di pangkalannya. Pernyataan Dullah bisa jadi bukan hanya isapan jempol semata. Surabaya Pagi, melihat sendiri bagaimana lengangnya kawasan pecinan. Sepanjang jalan Kya-kya Kembang Jepun, Songoyudan, Ampel bahkan Panggung juga sangat sepi. Kerap Dilakukan Anak Dibawah Umur Disebuah warung kopi tepatnya jalan Gali Surabaya, kami mewawancarai seorang anak berinisial BG. Bocah 16 tahun yang masih duduk di SMK swasta itu mengaku kerap diajak teman-temannya untuk menjambret. Meski demikian, BG menolaknya. "Anak daerah Tanah Merahan mas, biasanya minum dulu terus bareng kerja, biasanya di daerah sini aja muter-muter, tapi gak mesti juga, gak tau lagi sih. Saya gak mau, habis minum gitu pulang," akunya, polos. Untuk mengkonfrontir informasi lapangan, Surabaya Pagi mencoba menggali informasi dari institusi kepolisian setempat. Namun sayang, Kapolsek Pabean Cantikan Surabaya, AKP Mellyssa tidak merespon konfirmasi Surabaya Pagi. Rawan di Kawasan Pecinan Hanya Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, AKP Dimas Ferry Anuraga yang merespon. Kepada Surabaya Pagi, Minggu (13/1/2019), AKP Dimas Ferry Anugra tak menampik jika aktifitas kejahatan jalanan masih marak. Dari data Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya yang diberikan Surabaya Pagi, sepanjang Desember 2018 hingga awal Januari 2019 ini, ada 13 laporan yang masuk ke meja kerjanya, empat diantaranya adalah kejahatan jalanan. "Kawasan pecinan, masih marak. sejauh ini ada empat laporan kejahatan jalanan. Nanti saya terjunkan anggota untuk mapping kawasan itu," tegas Dimas saat dikonfirmasi Surabaya Pagi. Pesan Polres Pelabuhan Tanjung Perak Dimas juga menghimbau agar masyarakat lebih waspada dan tidak mengundang ketertarikan para pelaku kejahatan. "Masyarakat harus lebih waspada dan peka terhadap situasi. Jangan menggunakan handpone saat diatas motor, jangan juga menggunakan perhiasan berlebih. Tetap waspada di jalanan yang sepi," tandas Dimas. Potensi kejahatan jalanan memang bisa terjadi dimanapun, kapanpun dan mengintai siapapun. Namun, antisipasi tindak kejahatan di titik-titik kerawanan bisa menjadi garda awal menekan jatuhnya para korban ditangan bandit-bandit jalanan Surabaya. n

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU