Saling Klaim Elektabilitas

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 04 Feb 2019 09:44 WIB

Saling Klaim Elektabilitas

SURABAYAPAGI.com, Jakarta - Saling klaim keunggulan elektabilitas mengemuka dari kubu pasangan 01 Joko Widodo-Maruf Amin dan pasangan 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Awalnya, Sandiaga Uno menyatakan bila elektabilitas Prabowo-Sandiaga tidak lebih dari 10% dibandingkan Jokowi-Maruf. Belakangan, Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Maruf, Hasto Kristiyanto, menyebutkan pernyataan Sandiaga itu hanya klaim semata. Menurut Hasto, klaim Sandiaga itu berbeda dengan hasil survei berbagai lembaga yang independen serta survei pihaknya. "Dari survei kami, minimum perbedaannya itu 20,3 persen," kata Hasto di sela-sela Deklarasi Alumni Menteng 64, di Jakarta Pusat, Minggu 3 Februari 2019. Belum lagi dihitung dengan keunggulan di media sosial, Hasto menambahkan, pihaknya kini unggul 60,3% dibandingkan Tim Prabowo-Sandi. Menurutnya, pernyataan Sandiaga dilihat sebagai sebuah klaim. Dan hal itu biasa dalam pertarungan politik, tuturnya. Hasto menambahkan, yang jelas, sampai saat ini siapapun belum bisa menjawab keunggulan prestasi dari Prabowo-Sandi dibanding dengan Jokowi-KH Maruf. Dari berbagai kelompok masyarakat yang ditemui, ia mengklaim, belum satupun yang bisa menjawab keunggulan prestasi Prabowo-Sandi. "Setiap pertemuan dengan masyarakat kami selalu bertanya, sebutkan 3 keberhasilan Pak Prabowo, banyak yang kesulitan menjawab itu. Silahkan dijawab oleh mereka, apa tiga keberhasilan Pak Prabowo untuk bangsa dan negara," kata Hasto. Sebelumnya Calon Wakil Presiden Republik Indonesia Nomor Urut 02 Sandiaga Uno menyebut kalau selisih antara pihaknya dengan Joko Widodo-Maruf Amin tak lebih dari 10 persen. Hal ini dikatakan Sandi merujuk pada hasil survei internal yang dilakukan pihaknya. Elektabilitas Prabowo-Sandi sudah melampaui 40 persen. Selisih sudah single digit. Tapi kami mesti tetap kerja keras. Kami sudah lewat 40 persen dan single digit," kata Sandiaga di Media Center Prabowo-Sandiaga, Kebayoran Baru, Jakarta. Dia juga tak begitu mengetahui survei-survei yang ada di luar terutama setelah debat capres pertama lalu. Dia mengatakan, pihaknya mengedepankan hasil survei internal untuk menggodok strategi ke depan. Karena itu, pihaknya tak pernah merilis survei internal mereka. Selain itu, temuan dia ke lapangan saat turun kampanye justru jumlah undecided voters semakin besar. Fenomena ini yang pihaknya tengah pelajari.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU