Home / Pilpres 2019 : Ke Surabaya dan Mojokerto, Cawapres Prabowo ini di

Sandiaga Dielu-elukan

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 22 Okt 2018 08:44 WIB

Sandiaga Dielu-elukan

SURABAYAPAGI.com, Surabaya Kedatangan Calon Wakil Presiden Sandiaga Salahudin Uno (SSU) benar-benar dinantikan warga Surabaya dan sekitarnya. Terbukti saat kunjungannya ke Surabaya dan Mojokerto, Minggu (21/10/2018), Sandi dielu-elukan warga. Terutama emak-emak yang sejak pagi menunggu kedatangannya. Menariknya, di tengah kunjungannya di Jawa Timur ini Cawapres pendamping Prabowo ini menyentil Joko Widodo (Jokowi) yang menambah anggaran dana desa menjadi Rp 73 triliun menjelang Pilpres 2019. ----- Pemandangan luar biasa, bagaimana Sandiaga dikeroyok massa baik itu saat di Masjid Husnul Khotimah, di Makam Gombloh, maupun di Food Cort Pusat Grosir Surabaya (PGS) menunjukkan masyarakat sedang ingin pemimpin muda untuk Indonesia. Wah kalau ganteng dan pintar begini, saya setuju Mas Sandi yang jadi Presiden saja menggantikan Pak Jokowi, celetuk Fatimah, ibu-ibu di PGS yang sudah menunggu lebih dari 2 jam hanya ingin bertemu Sandiaga Uno, kemarin. Fatimah tidak sendirian, perempuan asal Demak Surabaya ini datang bersama tetangganya ke PGS. Gara-gara nyeletuk seperti itu, Fatimah pun ditegur temannya. Sandiaga itu Cawapres, kalau Capresnya Pak Prabowo, ujar perempuan di sebelahnya. O ya sudah, yang penting ganti Presiden, sahutnya. Dialog semacam itu terjadi berulang-ulang dengan konteks yang sama ketika melihat langsung sosok Sandiaga Uno di Surabaya. Baik itu ketika Sandiaga mampir Shala Dhuhur di Masjid Husnul Khotimah Jl Raya Tembok Surabaya, maupun saat ziarah di Makam Tembok. Hampir masyarakat setempat berebut berjabat tangan dan foto bareng. Kunjungan Sandiaga ke PGS, nampak sangat dinanti masyarakat khususnya para pedagang dan pengunjung. Tak ayal begitu Sandi bersama rombongan masuk PGS di sepanjang jalan menuju lantai paling atas untuk makan siang, dielu-elukan pedagang. Bahkan mereka berteriak-teriak dan mengelu-elukan Nomor 02, Prabowo-Sandi wis wayahe! atau Kalau ada yang muda dan ganteng kenapa pilih yang tua. Denyut Ekonomi jadi Sasaran Calon wakil Presiden urut nomor 02, ini sengaja mendatangi dan menyapa para pedagang di Pusat Grosir Surabaya (PGS), dalam rangka ingin memastikan denyut ekonomi kota Surabaya. Sebagai kota terbesar kedua di Indonesia, sekaligus menjadi lokomotif ekonomi Indonesia. Perekonomian di Surabaya cukup menentukan untuk kesejahteraan bagian timur negeri ini tetap terjaga. Hari ini saya bisa makan siang di Pusat Grosir Surabaya (PGS) yang dibuat oleh UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah, red). Ada nasi Meduro, daging, sayur asem, hingga sop buntut, enak semua, cetus Sandiaga Uno usai makan siang didampingi beberapa dari partai pengusung. Lebih jauh Sandi menjelaskan tujuan kedatangan ke PGS ingin memastikan masyarakat Jatim, khususnya di Kota Surabaya tidak kesulitan dalam mencari pekerjaan. Ia ingin memastikan harga kebutuhan pokok terjangkau dan tidak membenani kehidupan masyarakat sehari-hari. Alasannya, pihaknya memiliki data bahwa 50 persen angkatan muda mengeluh karena susahnya mendapatkan pekerjaan dan 65 persen masyarakat Indonesia khususnya ibu-ibu mengeluh soal harga kebutuhan pokok yang memberatkan. Terlebih lagi seperti biaya listrik dan BBM yang naik, memberatkan kehidupan masyarakat sehari-hari. Kita berharap kebijakan pemerintahan yang kuat dengan pola kepemimpinan yang tegas dari Prabowo dan Sandi, Insya Allah bisa menguatkan ekonomi lagi karena pemberdayaan UMKM di sini saya lihat Alhamdulillah ramai. Makanya saya akan jadikan ini prioritas untuk menciptakan lapangan pekerjaan, terang mantan Wagub DKI Jakarta ini. Janji Prabowo-Sandi Fokus dari pemerintahan ke depan jika Prabowo-Sandi diberi amanah memimpin Indonesia, kata Sandiaga adalah menciptakan arah baru perubahan dan pengambilalihan ekonomi untuk kepentingan bangsa. Jadi Prabowo-Sandi akan melahirkan pekerjaan-pekerjaan baru, mewujudkan harga-harga yang lebih terjangkau khususnya untuk ibu-ibu dan masyarakat Jatim pada umumnya sehingga tidak membebani masyarakat, beber mantan Ketua Umum HIPMI ini. Ia mengaku enggan memberikan kritikan kepada pemerintahan yang berkuasa saat ini karena khawatir apapun komentar yang disampaikan akan disikapi secara politis. Makanya untuk kritik atau masukan, biar pengamat yang melakukan. Kalau kita komentari pasti akan disikapi politis, sehingga menjadikan kita tak fokus pada proses pemenangan, dalih pria berwajah ganteng ini. Meski begitu, Sandiaga sempat menyentil pemerintahan Jokowi yang sudah berlangsung 4 tahun. Menurutnya, kendati pembangunan selama ini cukup bagus tapi harusnya pembangunan berorientasi kepada rakyat dan pembangunan yang menciptakan lapangan pekerjaan kepada rakyat serta memastikan harga-harga yang terjangkau. Karena itu, fokus Prabowo-Sandi di bidang ekonomi adalah akan mengendalikan ekonomi untuk kepentingan bangsa dan negara. Itu yang ingin kita lakukan ke depan, tandas Sandiaga. Santripreneur Menyikapi soal peran santri dalam pembangunan bangsa dan negara kedepan, Sandi menyatakan akan berusaha keras menyiapkan santri-santri untuk masuk revolusi industri 4.0, dimana mereka selain memiliki ilmu agama juga bisa melakukan aktivitas enterprenureship. Sandi berjanji akan dorong gerakan santripreneur. Disana para santri akan disiapkan sebagai penebar manfaat, mendorong islam yang rahmatan lil alamin dan sembilan dari pintu rejeki itu bersumber dari perniagaan. Jadi saya juga akan siapkan santri-santri ini menjadi mandiri, kuat dan memastikan Indonesia akan menjadi mercusuar ekonomi Islam di dunia. Jadi pemuda dan santri di Indonesia semuanya harus bekerja, tidak nganggur. Kalau nggak bekerja ya mereka harus jadi pengusaha, papar Sandiaga. Singgung Dana Desa Usai dari Surabaya, petang kemarin Sandiaga langsung bertolak menuju Kawasan Eco Wisata Pemandian Air Hangat Pacet, Mojokerto. Ia juga menghadiri peringatan Hari Santri Nasional di Pondok Pesantren Fatchul Ulum, Desa/Kecamatan Pacet, Mojokerto. Menariknya, Sandia menyentil lagi program Jokowi. Saat itu, ia ditanya soal rencana Presiden Jokowi membagikan dana untuk kelurahan dan operasional desa di momen Pilpres 2019. Sandi meminta masyarakat menerka sendiri apakah pembagian dana tersebut ada maksud lain seperti ungkapan pribahasa Ada Udang Di Balik Batu. Kalau misalnya di tahun politik di 2019 ini pasti masyarakat bisa menilai sendiri, apakah ini ada udang di balik batu atau apakah ini sebuah program yang memang dicanangkan sebelumnya," sentil Sandiaga. "Kalau niatnya untuk membantu masyarakat, insyaallah barokah. Kalau niatnya ada yang lain, kita serahkan ke Yang Maha Kuasa Allah SWT," imbuh dia. Sandi berharap semua pihak menilai wacana kebijakan Jokowi ini dengan cara objektif. "Saya tadi dapat wejangan dari Pak Kiai (Pengasuh PP Fatchul Ulum), semua juga punya khilaf. Kalau kebetulan timingnya di tahun politik mungkin khilaf, ya kami bukakan pintu maaf," tandasnya. Sebelumnya, Jokowi mengatakan anggaran Dana Desa untuk 2019 sekitar Rp 73 triliun. "Dana Desa kalau kita lihat Rp 20 triliun di tahun pertama, tahun 2016 Rp 47 triliun. Di tahun 2017 Rp 60 triliun. Tahun ini Rp 60 triliun. Tahun depan kurang-lebih Rp 73 triliun. Semakin besar dananya, tapi penggunaannya harus tepat sasaran. Ini bukan masalah menghabiskan uang. Tapi tepat sasaran dan tepat guna dan bermanfaat," kata Jokowi di Garuda Wisnu Kencana (GWK) Cultural Park, Kuta Selatan, Badung, Bali, Jumat (19/10) lalu. Influencer Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Maruf Amin, Rian Ernest, menyebut Jokowi yang menganggarkan dana sebanyak itu menunjukkan kedekatannya dengan desa. Rian lalu menyindir kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. "Optimisme dan kerja nyata sungguh lekat dengan Jokowi. Rakyat tidak butuh jargon-jargon dangkal demi menggaet milenial dan pesimisme memecah belah yang sering berakhir pada hoax," kata Rian. Rian menjelaskan hoax yang dimaksudnya di atas. "Seperti hoax Ratna Sarumpaet yang awalnya begitu tertata rapi dan serentak dimainkan oleh timses Prabowo," sebut dia. Lanjut ke Jombang Sandiaga juga bermalam di kawasan Pacet sebelum hari ini, langsung menuju Ponpes Tebu Ireng untuk mengikuti Apel Akbar peringatan Hari Santri Nasional 22 Oktober bersama Capres Prabowo Subianto. Pak Prabwo dan Sandiaga, akan melakukan Apel Akbar dalam rangka mengingat kembali Resolusi Jihad para ulama tahun 1945 dengan konvoi dari Jombang, Mojokerto, Krian Sidoarjo finish di Tugu Pahlawan Surabaya, tutur Hadi Dediyansah, Ketua Media Centre BPP Prabowo Sandi Jatim. n

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU