Sandiaga vs Ma’ruf di Jatim

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 28 Sep 2018 08:29 WIB

Sandiaga vs Ma’ruf di Jatim

SURABAYAPAGI.com, Surabaya Untuk kedua kalinya KH Maruf Amin, Cawapres Jokowi dan Sandiaga Uno, Cawapres Prabowo kembali gerilya politik di Jawa Timur pada hari yang sama. Kamis (27/9/2018) kemarin, Maruf Amin berkonsentrasi di Jember. Sementara Sandiaga Uno di Surabaya. Meski Yenny Wahid telah menyatakan dukungannya ke Jokowi-Maruf, Sandiaga Uno mengaku telah menyiapkan beberapa strategi untuk menarik massa Nahdlatul Ulama (NU) di Jatim. Menurutnya, isu ekonomi menjadi salah satu strategi utama menggaet massa "religius" ini. "Kami juga akan terus berusaha melakukan komunikasi untuk basis NU dan para pengagum Gus Dur atau Gusdurian," kata Sandi berkunjung ke kantor PW Muhammadiyah Jatim Jl Kertomenanggal I Surabaya, Kamis (27/9) kemarin. Terkait strategi khusus di Jatim, pihaknya telah menyiapkan upaya untuk terus menawarkan perbaikan ekonomi yang berpihak kepada rakyat. "Semua akan kami sampaikan bahwa kami akan prioritaskan untuk meningkatkan kesejahteraan. Sebab, kami yakin isu ini juga menjadi isu utama bagi basis NU," lanjut Sandi. Jawa Timur yang memiliki basis massa dengan dominasi NU, dinilai memiliki potensi sangat besar dalam mengembangkan bidang ekonomi di dunia pesantren. Pihaknya akan mendorong para santri menjadi pengusaha melalui program santripreneur. Hal ini akan sekaligus bisa menyerap lapangan pekerjaan. **foto** Program ini nantinya akan memberikan pendidikan menjadi wirausaha sejak di pesantren. "Bagi wilayah NU, kami mendorong peningkatan ekonomi berbasis santri dan berbasis umat. Di antaranya, dengan terciptanya santripreneur," tegas mantan wakil Gubernur DKI Jakarta ini. Menanggapi pernyataan sikap dukungan Yenni Wahid kepada Jokowi-Maruf Amin, dia mengucapkan selamat. Dia juga menjelaskan tidak berfokus pada satu sosok tokoh saja, tetapi paling penting adalah merangkul semua elemen masyarakat. "Selamat (kepada Yenni Wahid yang telah menentukan dukungan). Tidak hanya keluarga Gus Dur tetapi kita kan menyentuh seluruh aspirasi warga termasuk ibu-ibu ini," ujarnya sambil menyapa para ibu-ibu yang ingin meminta selfie. Selain Sandi, hadir juga Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan. Garap Pesantren Sementara itu, KH Maruf Amin meminta doa restu kepada sejumlah ulama dengan mengunjungi beberapa pondok pesantren di Jember, kemarin. "Saya datang ke sejumlah pesantren untuk silaturahmi dan mohon doa restu karena saya diminta Pak Jokowi untuk mendampingi beliau sebagai cawapres," kata Maruf Amin di Pesantren As-Shidiq Putra di Talangsari, Kecamatan Kaliwates, Kabupaten Jember. Ia menilai warga NU kompak dalam mendukung pasangan capres dan cawapres Joko Widodo dan dirinya dalam Pemilu Presiden 2019 baik NU di tingkat struktural maupun kultural. "Alhamdulillah kami mendapat dukungan dari keluarga Gus Dur yang dideklarasikan oleh Yenny Wahid, sehingga warga NU kompak seluruhnya dan semua simpul NU mendukung pasangan capres-cawapres nomor urut 1," tuturnya. Saat ini, lanjut dia, tidak ada perbedaan antara NU struktural dan kultural dalam aspirasi politik karena pihaknya sudah bertemu sejumlah kiai untuk mendapatkan restu dan dukungan dalam Pilpres 2019. "Semua sudah utuh, jangan ditanya berapa target suara yang diraih karena keinginan kami besar dan paling penting kami bisa memenangkan suara mayoritas dari NU," ucap mustasyar PBNU itu. Ia mengatakan kunjungan ke Pesantren As-Shiddiq Putra untuk pamit dan meminta doa restu keluarga besar KH Achmad Siddiq yang merupakan Rois Aam Pengurus Besar NU (PBNU) di era 1980-an saat Gus Dur menjadi Ketua Tanfidz PBNU. "Saat KH Achmad Shiddiq menjadi Rois Aam, saya Khatib Aam dan saya dulu sering ke Pesantren As-Shiddiq di Jember untuk membicarakan tentang NU," tuturnya. n qin/an

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU