Sangat Banyak Manfaat Daun Kelor Untuk Kesehatan

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 28 Jan 2019 11:30 WIB

Sangat Banyak Manfaat Daun Kelor Untuk Kesehatan

SURABAYAPAGI.com - Daun kelor menjadi tanaman yang telah dikenal lama di Indonesia. Bahkan, di Indonesia daun kelor kerap dihubungkan dengan hal-hal mistis. Meski tak banyak yang tahu, selain dihubungkan dengan hal mistis, rupanya daun kelor memiliki segudang manfaat untuk kesehatan. Dilansir dari The Guardian, publik Amerika justru baru mengetahui manfaat daun kelor hingga menyebutnya sebagai pohon ajaib atau "miracle tree". Tanaman bernama latin Moringa oleifera ini tergolong tanaman tahunan yang biasanya tumbuh liar. Tumbuhan ini diduga asli dari kawasan barat pegunungan Himalaya dan India, kemudian menyebar hingga ke Benua Afrika dan Asia-Barat. Di Jawa, kelor biasa tumbuh sampai pada ketinggian 300 m di atas permukaan laut. Tanaman ini sanggup tumbuh di kawasan tropik yang lembap juga di daerah panas, bahkan tanah kering, karena tidak rakus makan pupuk (unsur hara). Karenanya, kelor cocok sebagai tanaman pioner untuk penghijauan dan pemulihan tanah gersang. Di lahan kebun, tanaman kelor biasa digunakan sebagai pagar hidup. Sosok batang pokoknya tidak lurus betul, melainkan sedikit membengkok dan bercabang, dan ini bermanfaat sebagai pohon pendukung untuk tanaman merambat, seperti sirih atau lada. Cara menanamnya sangat mudah, hanya dengan menancapkan setekan batang atau menyemai bijinya yang sudah tua, akan tumbuh tanaman baru. Kelor tergolong cepat besar alias bongsor. Tingginya bisa mencapai 3 m. Bila dibiarkan bisa mencapai 8 12 m. Hampir setiap bagian dari tanaman kelor dapat dimanfaatkan, termasuk akarnya. Bisa sebagai bahan kertas, bahan kosmetik, bahan minyak pelumas, obat tradisional, dan sebagai sumber pangan. Bunga kelor pun dapat dimasak, selain menyediakan nektar bagi lebah madu. Di masyarakat kita, daun, bunga, dan buah kelor muda biasanya dimasak sayur bobor atau sayur bening. Rasanya? Sedap, meski ada sedikit rasa pahitnya. Di India, buah kelor dimasak kari dan diawetkan dalam kaleng untuk dijual di supermarket. Menurut laporan Michael D. Benge, dari Badan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi AS, di Washington DC, tahun 1987, daun kelormemiliki kadar vitamin A dan C yang cukup tinggi. Selain itu, daun kelor juga dikenal kaya kalsium (Ca) dan zat besi (Fe). Juga sumber fosfor yang baik. Buah mudanya berkadar air tinggi dan kandungan proteinnya tinggi. Meskipun daun kelor mengandung zat besi tingkat tinggi, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Federation of American Societies for Experimental Biology menemukan bahwa bioavailabilitasnya (jumlah yang memasuki sirkulasi tubuh) sangat rendah. Sebenarnya, kandungan asam phytic-nya "nampaknya sangat menghambat penyerapan zat besi yang ada pada komponen makanan lainnya. Dari jurnal tersebut juga dikatakan bahwa kualitas anti-inflamasi dari ekstrak daun kelor, mungkin lebih manjur daripada madu dan kunyit. Biji buahnya yang tua dan kering menyimpan kadar minyak (lemak) nabati 25 40%. Komposisi asam lemaknya meliputi, asam oleat, asam linoleat, asam eiokosanoat, asam palmitat, asam stearat, asam arakhidat, dan lainnya. Kalau daun dan buah mudanya dapat langsung disayur, biji kelor tua bisa untuk bahan baku pembuatan obat dan kosmetika. Minyak pelumas yang digunakan oleh tukang arloji pun bisa diproduksi dari biji kelor. Bukan hal baru bila daun kelordimanfaatkan sebagai tanaman obat, seperti berikut ini pemanfaatannya. - Mempercepat penyembuhan luka. Daun kelor ditumbuk halus lalu ditorehkan pada luka. Ini karena kelor mengandung semacam zat antibiotik. - Penurun panas akibat demam. Daun kelor ditumbuh lalu digunakan sebagai obat kompres. - Obat beri-beri dan bengkak. Daun kelor dicampur bersama kulit akar pepaya, kemudian dihaluskan, digunakan seabgai obat luar (bobok). - Obat kulit. Daun kelor ditambah kapur sirih, bisa untuk penyakit kurap dan sejenisnya. - Air rebusan akarnya konon ampuh untuk obat rematik, epilepsi, antiskorbut, diuretikum, hingga obat kencing nanah. Juga pengobatan malaria, mengurangi rasa sakit, dan menurunkan tekanan darah tinggi. - Daun kelor juga bisa dipakai untuk penurun tekanan darah tinggi, diare, kencing manis, dan penyakit jantung. - Sakit kepala dan rematik. Akar kelor secukupnya dicampur dengan air, kemudian ditumbuk hingga berbentuk pasa. Oleskan pada pelipis dan belakang telinga. Pada penderita rematik, oleskan pasta tersebut pada bagian yang terasa nyeri. Diborehkan 3x sehari. - Malahan, kalangan masyarakat tertentu memanfaatkan daun kelor untuk mengobati mata ayam yang terluka sehabis bertarung. Satu-dua tetes getah kelor untuk mempercepat penyembuhan lukanya. Bahkan, mata kambing yang belekan dan rabun pun bisa normal setelah ditetesi getah kelor yang berwarna kuning itu. Seperti pernah dipublikasikan New Scientist (Desember 1983), biji kelor digunakan untuk menjernihkan air sungai keruh berlumpur di Sudan dan Peru. Biji kelor juga memiliki kemampuan antibakteri. Bahkan Jurusan Teknik Lingkungan ITB dan Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman di Samarinda pun menggunakannya untuk menjernihkan air permukaan (sungai, danau, kolam). Biji kelor juga dimanfaatkan sebagai bahan koagulan (bioflokulan) dalam proses pengolahan limbah cair pabrik tekstil. Biji kelor ini mengandung zat aktif rhamnosyloxy-benzilisothiocyanate, yang mampu mengabsorbsi dan menetralisir partikel-partikel lumpur serta logam dalam air limbah atau air keruh. Sekalipun air keruh kecokelatan penuh partikel lumpur bisa menjadi jernih dan layak dikonsumsi berkat biji kelor. Meski aroma khas kelor masih terasa. Namun, dengan menambahkan butiran arang (sebaiknya dibungkus kain supaya tidak bertebaran) ke dalam bak penampungan air akan menyerap aroma langu kelor.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU