Santri Sunan Drajat Panen Semangka Inul Kuning

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 07 Sep 2020 18:01 WIB

Santri Sunan Drajat Panen Semangka Inul Kuning

i

Habiburrahman guru pembimbing santri dan siswa SMK Sunan Drajat Paciran Lamongan saat akan memasukan semangka ke karung. SP/MUHAJIRIN KASRUN

 

SURABAYAPAGI.COM, Lamongan - Bila tahun  sebelumnya siswa SMK Sunan Drajat Banjaranyar Paciran Lamongan berhasil memanen buah melon dan memanenya, kali ini siswa yang juga santri ini berhasil panen semangka, Senin (7/9/2020).

Baca Juga: Bocah di Lamongan Tewas Tenggelam di Telaga

Semangka Inul kuning ini dipanen di tengah kondisi musim kemarau, di area 2000 m2. Yang lebih membanggakan pupuk yang digunakan saat menanam semangka ini diantaranya pupuk organik, meski harus dikombinasikan dengan pupuk non organik.

"Siswa dan santri terus berupaya menghilangkan ketergantungan pupuk kimia saat menanam buah semangka inu, walaupun masih pakai pupuk kimia, persentasenya sedikit dan itu untuk merangsang manis nya buah," kata Habiburrahman guru pembimbing SMK Sunan Drajat Lamongan.

Disebutkan olehnya, hasil panen semangka ini, menjadi motivasi tersendiri bagi siswa dan santri, bahkan mereka ikut bangga jerih payahnya ini menghasilkan uang yang lumayan. Karena menurutnya panen semangka ini ia jual ke pengecer tingkat akhir bukan tengkulak jadi hasilnya cukup menggembirakan.

"Untuk semangka ini tidak kami jual ke pengepul atau tengkulak, tapi kami jual ke pengecer tingkat akhir, dan harganya lumayan sekilonya masih Rp 5 ribu, kalau ke tengkulak hanya dihargai Rp 2 ribu per kilonya," jelasnya.

Baca Juga: Kupatan Tanjung Kodok, Lestarikan Tradisi dan Promosi Wisata Lamongan

Di lahan sekitar 2000 m2 ini kata Habib panggilan guru pembimbing ini, ia bersama siswa menanam 450 populasi, yang ia bagi tiga petak, dan bisa panen sampai 4 ton. "Kita ini panen sudah 10 hari ini, 10 kali ini karena memang panen nya tidak bisa bareng karena tingkat kesuburannya berbeda-beda meski satu lokasi, "terangnya.

Semangka ini lanjut Habib, mulai ditanam pada 1 Juli 2020, dan dua bulan selanjutnya sudah bisa dipanen. "Mulai tanam sampai panen butuh waktu 2 bulan, atau lebih cepat 1 Minggu sampai 10 hari dari tanam semangka jenis biasa," ungkap guru produktif pertanian SMK Sunan Drajat, jurusan Agrobisnis Tanaman Pangan Holtikultura.

Keberhasilan para siswa dan santri menanam Semangka  mendapatkan apresiasi dari  KH. Abd Ghofur pengasuh Pondok Pesantren Sunan Drajat Paciran Lamongan. 

Baca Juga: Hari Pertama Masuk, Layanan Publik Lamongan Mulai Beroperasi

Kiai Ghofur  mengungkapkan rasa bangganya terhadap jerih paya ustadz dan santri yang dengan telaten menanam Semangka dalam kondisi kekeringan seperti ini. "Menanam itu shodaqoh oksigen yg pahalanya luar biasa. Tanaman juga bertasbih pahalanya untuk yang menanam disamping punya nilai ekonomis," terang kyai Ghofur.

Apalagi kata kiai Ghofur, tanaman semangka ini prosesnya tanpa cepat dan hanya 2 bulan sudah panen. "Ini luar biasa, saya berharap hal yang demikian ini untuk terus dikembangkan, agar bisa menambah nilai ekonomi dan bermanfaat," harapnya. jir



Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU