Saudi-Inggris Melakukan Kesepakatan Bisnis

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 08 Mar 2018 22:12 WIB

Saudi-Inggris Melakukan Kesepakatan Bisnis

SURABAYA PAGI, London - Pangeran Mohammed bin Salman atau disingkat MBS mengadakan pertemuan dengan Perdana Menteri Inggris, Theresa May di Downing Street 10. Melansir dari CNBC, Kamis (8/3), keduanya mengadakan pertemuan perdana Dewan Kemitraan Strategis Inggris-Arab Saudi. Yaitu sebuah badan perdagangan dan investasi, di mana melakukan kesepakatan bisnis antara kedua kerajaan. Pangeran Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman mengadakan kunjungan kenegaraan selama tiga hari ke Inggris. Pada hari pertama, ia dijamu makan malam dengan Ratu Elizabeth II di Istana Buckingham. Setelah itu bertemu dengan pewaris Kerajaan Inggris, Pangeran Charles dan puteranya Pangeran William. "Pertemuan ini menyetujui untuk kesepakatan bisnis sebesar 65 miliar poundsterling untuk melakukan perdagangan dan investasi bersama di masa-masa mendatang. Termasuk investasi Saudi langsung di Inggris dan investasi perusahaan Inggris," kata juru bicara Downing Street--kantor Perdana Menteri Inggris dalam jumpa pers. Bila dikonversi ke dalam rupiah, nilai tersebut setara dengan Rp1.243,70 triliun. Estimasi Rp19.133 per poundsterling. Downing Street menilai kesepakatan bisnis ini memperkuat kepercayaan internasional terhadap ekonomi Inggris, di tengah persiapan negara tersebut untuk sepenuhnya meninggalkan Uni Eropa. Beberapa kalangan menilai kunjungan MBS ke Inggris untuk menentukan arah yang akan diambil negara adidaya di Timur Tengah itu. Pangeran MBS sendiri telah menetapkan dirinya sebagai kekuatan progresif dengan melakukan serangkaian reformasi budaya dan ekonomi. Hal ini bagian dari Visi Arab Saudi 2030, yang merupakan era lepas landas menjadi negara kekuatan ekonomi besar. Inggris dan Arab Saudi sendiri memiliki hubungan yang sudah berlangsung lama. Kedua pangeran pun saling akrab dan memuji satu sama lain. Dan Dewan Kemitraan Strategis Inggris-Arab Saudi membicarakan ekspor Inggris ke Saudi, seperti senjata, peralatan transportasi, produk obat, makanan, dan peralatan untuk pembangkit tenaga listrik. Termasuk bidang pendidikan, pelatihan dan ketrampilan. Theresa May memuji Visi Arab Saudi 2030 dan menawarkan dukungan dari Inggris untuk maju dan mengintensifkan reformasi di Saudi, terutama mengenai hak-hak perempuan dan hak asasi manusia secara universal. Namun terkait kerja sama industri pertahanan, hal ini mendapat unjuk rasa dari beberapa warga Inggris. Mereka mengecam tindakan agresi Arab Saudi di Yaman.lnd

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU