Sebanyak 81 Hewan Kurban di Blitar Terkena Cacing Hati

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 02 Agu 2020 11:56 WIB

Sebanyak 81 Hewan Kurban di Blitar Terkena Cacing Hati

i

RPH di Blitar sembelih hewan kurban. SP/ DECOM

SURABAYAPAGI.com, Blitar - Hari ini penyembelihan hewan kurban masih berlangsung di Kabupaten Blitar. Dinas Peternakan dan Pertanian Pemkab Blitar menemukan cacing hati di 81 hewan kurban. Otomatis, hewan kurban yang mengandung cacing tidak diperbolehkan dibagikan ke warga.

Data yang dihimpun detikcom, hinggai pagi ini 1.023 sapi jantan dan 29 sapi betina disembelih. Kemudian yang disembelih 10.747 kambing jantan dan 14 kambing betina, 39 domba dan seekor kerbau menjadi hewan kurban.

Baca Juga: Peringati Idul Adha 1444 H, Grab Indonesia Sumbang Sapi Kurban 1 Ton dan Ratusan Kambing

Hewan kurban sejumlah 11.853 ini disembelih di ribuan lokasi yang tersebar di 22 kecamatan. Namun dari angka ini, penyembelihan paling banyak dilakukan di tiga RPH milik Kabupaten Blitar. Yakni di RPH Kecamatan Wlingi, Srengat dan Kademangan. 

"Dari ribuan hewan kurban yang disembelih sejak hari pertama Idul Adha sampai hari kedua itu, kami temukan cacing hati di 81 hewan kurban," kata Kasi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Hewan Disnakkan Pemkab Blitar Nanang Miftahudin, Minggu (2/8/2020).

Hati yang ada cacingnya, lanjut dia, biasanya berwarna putih. Jika kondisi kerusakan lebih dari 25 persen, maka dinas meminta panitia kurban membuang semuanya.

Baca Juga: Wisatawan di Kabupaten Mojokerto Naik 40 Persen Selama Libur Idul Adha

Nanang menjelaskan, sebelum penyembelihan petugas telah melakukan ante mortem. Atau pemeriksaan fisik luar hewan kurban. Dan pemeriksaan ini tidak bisa mendeteksi adanya cacing, bakteri atau kuman di bagian tubuh hewan.

"Baru setelah disembelih, kami bisa lakukan pemeriksaan post mortem dengan melihat bagian-bagian tubuh hewan. Utamanya bagian jerohan seperti hati dan limpa. Karena dari dua organ dalam itu, biasanya kita bisa mendeteksi adanya penyakit di hewan," jelasnya.

Nanang menyebut, bagian limpa juga menjadi perhatian pihaknya. Karena di Kabupaten Blitar pernah ada kasus anthrax yang menyerang beberapa sapi. Untuk itu, dalam sosialisasi kepada panitia kurban, pihaknya meminta bagian hati dan limpa disisihkan dulu. Saat sudah diperiksa petugas dan kondisinya aman dikonsumsi, baru bisa dibagikan.

Baca Juga: Rayakan Idul Adha 1444 H, MS GLOW Salurkan 50,000 Kilogram Kurban

"Panitia kurban yang menemukan kondisi limpa yang ukurannya lebih besar dari biasanya, kami minta laporan ke aplikasi yang sudah kami sediakan. Karena anthrax yang ditemukan pada hewan, bisa menular pada manusia jika dagingnya dikonsumsi manusia. Tapi sampai hari ini belum ada laporan," ungkapnya.

Pada Idul Adha tahun ini, Disnakkan Pemkab Blitar menerjunkan 254 petugas. Sebanyak 248 untuk tiap desa atau kelurahan masing-masing satu petugas. Sedangkan 6 petugas khusus mendampingi pemeriksaan hewan kurban pimpinan forkopimda.   dsy3

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU