Sebar Surat Ajakan Coblos Eri, Kiai Mansur Sebut Risma Dzolim

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 04 Des 2020 18:41 WIB

Sebar Surat Ajakan Coblos Eri, Kiai Mansur Sebut Risma Dzolim

i

Kiai Mansur mengajak masyarakat sudah saatnya berganti pemimpin, bukan penerus Risma. SP/ Al Qomaruddin

SURABAYAPAGI.com, Surabaya -  Drama Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang mengaku didzolimi dengan menyebar spanduk dan karangan bunga yang mengajak masyarakat untuk membela Risma di berbagai jalan protokol dan Balai Kota Surabaya. Menurut Ketua Yayasan Masjid Rahmat Kiai Mansur, Risma dzolim .

"Yang sebenarnya dzolim kepada masyarakat, adalah walikota surabaya tri Rismaharini, banyak pegawai kecamatan dan outsorcing dipecat sepihak, sudahlah jangan main drama terus, kalau kata anak sekarang drama korea," ujar Ketua Yayasan Masjid Rahmat Kiai Mansur, Jumat (4/12).

Baca Juga: Imigrasi I Surabaya Berhasil Terbitkan Hampir 10 Ribu Paspor

Kiai Mansur juga menyoroti surat Risma untuk warga Surabaya. Surat yang bermuatan politik itu banyak ditolak oleh warga. Bahkan warga akan ramai-ramai mengembalikan surat itu kepada Tri Rismaharini.

"Saya dengar warga akan mengembalikan surat itu ke bu Risma. Fuad Putranya Risma sudah mengakui surat itu dari ibunya," ungkapnya.

Kiai Mansur menyampaikan pesan mantan Rois Syuriah Jamaah Thoriqoh Annahdliyah almarhum KH Mukti Nurhadi bahwa Risma akan suul khotimah atau mengakhiri jabatan dengan buruk. Sebab, Taman Bungkul yang menjadi makam wali Allah justru disulap sebagai tempat rekreasi.

Baca Juga: Pemkot Surabaya Usulkan SERR ke Pusat

"Yang datang ziarah kalah sama yang main gitar dan pacaran. Apalagi bu Risma berjanji akan merevitalisasi Makam Bungkul, tapi sampai saat ini nggak terealisasi," ungkapnya.

Karenanya, Kiai Mansur mengajak masyarakat sudah saatnya berganti pemimpin, bukan penerus Risma. Paslon Machfud-Mujiaman dinilai sebagai pemimpin yang tepat untuk membawa Surabaya lebih maju. 

Baca Juga: Tingkatkan Kepuasan Masyarakat, Satpas SIM Colombo Gaungkan Pelayanan Prima dan Transparansi

"Surat itu jadi boomerang bagi bu Risma. Ini saatnya masyarakat memilih pak Machfud-Mujiaman. Bahkan (Risma) juga menghalalkan segala cara, secara etika surat itu nggak pantas, apalagi dari aturan, itu sudah melanggar," tambahnya. 

Menurutnya, dengan program Machfud-Mujiaman Rp 150 juta per RT akan membawa kemajuan untuk Surabaya, dan Rp 1 juta per KK akan membawa kemakmuran terhadap masyarakat. Alq

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU