Sebarkan Perdamaian Lewat Literasi Cinta

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 29 Nov 2019 01:28 WIB

Sebarkan Perdamaian Lewat Literasi Cinta

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Setelah menyambangi Tujuh kota, Literasi Cinta Forum Sinergi Komunitas Pemuda dan Perdamaian meneruskan roadshownya kedelapannya dengan bersilahturahmi dan berdiskusi dengan komunitas pelajar di Bober Ruang Komunitas, Jl. Jemursari, Surabaya. Gerakan ini telah menelurkan 20 serial buku Gen Islam Cinta, Rabu malam (27/11/2019). Gerakan ini merupakan agenda tahunan Gerakan Islam Cinta (GIC) bekerja sama dengan Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat Universitas Islam Negeri Jakarta (PPIM UIN Jakarta) serta Convey Indonesia. Roadshow ini digelar demi terciptanya generasi milenial Surabaya yang melek akan literasi perdamaian. Kita ingin mengajak kawan muda melek literasi. Karena Literasi Cinta merupakan terobosan baru, terang Ketua Gerakan Islam Cinta Eddy Aqdhiwijaya Sebelum menyambangi Kota Pahlawan, Literasi Cinta telah digelar di berbagai kota di Indonesia. Surabaya merupakan kota ke Delapan usai Banjarmasin, Solo, Bukit Tinggi, Salatiga dan sebagainya. Tidak ketinggalan, Roadshow Literasi Cinta Surabaya juga membagikan dan mendiskusikan buku-buku serial Gen Islam Cinta. Seperti buku berjudul Kalau Jihad Nggak Usah Jahat, Ber-Islam Seperti Kanak-kanak, Akhlak Ngemedsos, Panduan Jadi Netizen Sholeh, dan Rasul Pun Mau Ngobrol. Bahkan ragam pesan kedamaian pun disebarkan melalui ajang kolaborasi dan aksi di media sosial dengan hashtag #ayosebarkancinta #meyakinimenghargai. Peserta pelatihan Literasi Cinta berasal dari 12 sekolah menengah atas di Kota Surabaya. Mereka hadir sebagai pelopor literasi perdamaian. Tugas mereka usai pelatihan adalah membuat reading club yang mengupas beragam buku perdamaian. Kita berharap mereka terus konsisten dan komitmen menjadi agen perdamaian di Surabaya, lanjut Eddy saat diwawancarai beberapa jurnalis. Eddy menambahkan, tingkat literasi Indonesia sangat rendah, peringkat ke-64 dunia. Sementara tantangan generasi milenial saat ini dihadapkan dengan disrupsi informasi. Mereka harus pandai memilah dan memilih informasi yang layak sehingga literasi memiliki peran yang sangat penting, terangnya. Gerakan Islam Cinta ini merupakan upaya merawat perdamaian melalui sinergi juga bukan tanpa alasan. Surabaya dipilih karena kota ini memiliki masyarakat yang multireligius dan multikultural. Dalam kehidupan umat beragama, baik di kalangan internal maupun antar umat beragama di Kota Surabaya pada umumnya sekarang ini terbilang kondusif, namun apabila tidak dilakukan upaya-upaya pencegahan secara terus-menerus bukan tidak mungkin peristiwa ekstrim yang belakangan kerap kali terjadi dapat kembali menampakkan wujud di permukaan, terang Eddy. Gerakan Islam Cinta sendiri diinisiasi pada tahun 2012 oleh para tokoh Islam Indonesia. Organisasi ini didirikan untuk mengingatkan kembali bahwa puncak keberagaman adalah cinta kasih. Kita ingin mempromosikan pesan cinta dan damai Islam terutama kepada kalangan milenial, tandasnya. Berbagai pesan perdamaian dikemas melalui literasi populer, film dan mini album. Informasi lengkap tentang Gerakan Islam Cinta dapat diakses via website www.islamcinta.co. Byob

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU