Sekolah di Sumenep Realisasikan Dana Bos Afirmasi Rp 60 Juta

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 12 Nov 2020 18:07 WIB

Sekolah di Sumenep Realisasikan Dana Bos Afirmasi Rp 60 Juta

i

Foto : Mostarom S.Pd, M.Si, Kepsek SMPN 2 Sapeken, memperlihatkan barang belanja untuk keperluan sekolah yang belum dibawa kekepulauan pagerungan besar( ft. Ainur Rahman/SP)

SURABAYAPAGI, Sumenep - Kepala Sekolah SMPN 2 Sapeken, Mostarom S.Pd, M.Si, mengaku telah merealisasikan dana Bos Afirmasi yang telah diterimanya melalui rekening sekolah, Dana Bos Afirmasi senilai Rp. 60 Juta itu telah digunakan untuk pembelanjaan dan pemeliharaan sekolah,

"Alhamdulillah, saya sudah merealisasikan Bos Afirmasi untuk kebutuhan sekolah salah satunya pembelian rak buku dan meja perpustakaan, buku-buku, berikut projektor, sebab sekarang belanja menggunakan SilPa, jadi kepala sekolah tidak pegang uang " jelasnya kepada surabaya pagi, Kamis (12/11)

Baca Juga: Pelapor Tanah Kas Desa di Sumenep, Janji Ungkap Kasus Lebih Besar dengan Pelaku Sama

 Dikatakan Mostarom, dengan menggunakan silPa, semua pembelanjaan sekecil apapun akan terlihat, jadi barang datang baru dibayar melalui rekening. Selain itu, sebagai kepala sekolah yang bertugas di kepulauan, mengaku memiliki tingkat kesulitan, jika belanja barang itu dari daratan. 

 "Sekarang semua pembelanjaan melalui rekening, jadi laporan keuangan harus sesuai dengan penggunaan dan kebutuhan sekolah, bahkan lanjutnya, pihaknya mewanti-wanti kepada bendahara sekolah, agar benar-benar menggunakan anggaran sesuai dengan kebutuhan sekolah " ujarnya.

 Sebab diakui dirinya, harga-harga dikepulauan jauh lebih mahal ketimbang di daratan, makanya saya belanjanya di daratan, dan ini barangnya masih mau diangkut ke kepulauan tinggal menunggu perahu, karena jika membawa barang -barang itu menggunakan perahu khusus, soalnya takut pecah.

Baca Juga: Pemkab Sumenep Gelar Festival Led Lebaran Hari Ketupat 2024 di Pantai Lombang Sumenep

 "Sebagian belanja sudah dibawa ke kepulauan, ini masih nunggu perahu selanjutnya, kata dia,  jadi kepala sekolah di kepulauan itu harus benar-benar bersabar, sebab jika rumahnya didaratan untuk ke kepulauan masih menunggu waktu pelayaran, karena menggunakan transportasi laut" jelasnya 

 Meski demikian pihaknya, mengakui tingkat kesulitan saat perjalanan dengan cuaca ekstrim, gelombang besar, namun karena tugas yang harus dijalani dengan kepasrahan dan penuh tanggungjawab sebagai kepala sekolah.

Baca Juga: Pertengahan Ramadhan, Harga Sembako di Pasar Tradisional Mulai Berangsur Landai

 "Awalnya saya takut menempuh perjalanan laut, namun karena merupakan tugas dan tanggungjawab, akhirnya terbiasa juga"pungkasnya .Ar

 

Editor : Mariana Setiawati

BERITA TERBARU