Tim penyelidik asal Kanada disebut akan membantu menganalisis percakapan dalam kokpit dan data yang terekam dalam pesawat. Tim penyelidik juga mendapat izin untuk melakukan proses penyelidikan terhadap puing-puing pesawat di lokasi kejadian.
Iran pada Sabtu (11/1) lalu akhirnya mengakui jika pihaknya secara tak sengaja menembakkan rudal hingga menjatuhkan pesawat Ukraine International Airlines pada Rabu (8/1) pekan lalu. Militer Iran mengaku salah setelah mengira pesawat tersebut akan melakukan serangan.
Presiden Iran, Hassan Rouhani berjanji semua pihak yang bertanggung jawab atas kesalahan tersebut akan dijatuhi hukuman. Pengakuan ini dirilis setelah sebelumnya kerap dibantah oleh Teheran. Insiden pesawat Ukraina jatuh ini terjadi ketika ketegangan antara Teheran dan Washington kembali memanas. Serangan udara yang menewaskan jenderal Iran, Qasem Soleimani di Irak memicu ketegangan hingga serangkaian aksi balasan ke basis-basis militer dan kantor kedubes AS di Teheran.
Editor : Redaksi