Sertijab Menkes, Dikawal Protokol Ketat

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 29 Des 2020 21:26 WIB

Sertijab Menkes, Dikawal Protokol Ketat

i

Serah Terima jabatan antara mantan Menteri Kesehatan dr Terawan Agus Putranto dengan Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, Selasa (29/12/2020). SP/Raditya

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Mantan Menteri Kesehatan dr. Terawan Agus Putranto Selasa (29/12/2020) kemarin melakukan serah terima jabatan (sertijab) kepada Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, di Gedung Prof dr Sujudi, Kementerian Kesehatan RI.

Dalam sertijab Selasa sore itu, dr Terawan mengaku sangat bersyukur dapat mengakhir jabatannya. Meski tidak menyelesaikan jabatan itu hingga akhir periode, namun, ia mengatakan, amanah yang diberikan Presiden Joko Widodo sebagai menkes merupakan sebuah anugerah.

Baca Juga: dr Terawan, Diprediksi Menkes Lagi

“Saya merasa sangat bersyukur boleh mengakhir masa jabatan saya, meskipun belum lengkap. Tapi itu merupakan anugerah yang Tuhan berikan,” kata Terawan.

Ia berharap, dirinya tetap mampu memberikan sumbangsih kepada negara meski tak lagi menjabat sebagai Menkes.

Selain itu, ia berharap, agar Tuhan dapat memberikan bimbingan kepada seluruh jajaran Kemenkes dalam menjalankan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

Selepas meninggalkan posisi Menteri Kesehatan, ia menyebut akan kembali menjadi mantri. "Saya sesudah menteri, menjadi mantri. Dan itu menjadi sebuah kebanggaan bagi saya. Saya boleh menyuntik orang kembali," ujar Terawan sambil tersenyum lebar disambut tepuk tangan peserta acara.

Sebelum menghadiri acara Sertijab sore kemarin, kata Terawan, ia kembali menjadi profesi sebagai dokter, yakni menangani pasien. "Siang tadi saya menolong tiga pasien. Dua pasien dengan stroke batang otak dan serebelum dan satu pasien demensia dari Amerika," ujar bekas Kepala RSPAD Gatot Soebroto ini.

Namun sayang, sertijab Menkes Selasa sore kemarin tidak seperti Sertijab beberapa Menteri yang lain. Bila beberapa menteri lain terbuka dengan media, hingga mengadakan tanya jawab.

Sertijab kemarin justru mendadak protokoler Kemenkes tertutup terhadap media peliput yang hadir, dengan alasan Menteri Kesehatan Budi Gunadi masih belum siap untuk memberikan keterangan. Juga sama halbya dengan Terawan, usai Sertijab, seolah langsung “digiring” keluar gedung Prof dr. Sujudi dan masuk ke mobil Alphard.

“Maaf mas, belum siap untuk door stop yah. Masih belum siap,” kata seorang di Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes seusai acara.

Padahal, Selasa sore sudah diketahui akan ada jumpa pers yang akan dilangsungkan oleh Menkes Budi Gunadi dan Terawan.

 

Baca Juga: Waka Polres Blitar Kota dan Kapolsek Kepanhenkidul Berganti

Tak Mampu Deteksi

Sementara sebelum Sertijab, Menkes Budi Gunadi Sadikin meminta masyarakat tidak terlalu cepat menyimpukkan aendiri terkait isu strain baru virus Corona yang menyebar hasil mutasi dari Inggris.

Budi meminta masyarakat melihat virus yang di Inggris bernama B117 atau N501Y ini , dengan kaca mata keilmiahan.

“Kita jangan terlalu cepat mengambil kesimpulan sendiri, tetapi masukkan yang saya terima dari para ahli adalah sebagai berikut yang mungkin mudah kita cerna dan bisa menjadi pegangan untuk kita semua,” kata Budi dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (29/12/2020) siang.

Pertama, Menkes Budi mengungkapkan bahwa strain baru dari virus Corona ini memang terbukti lebih mudah menular. Kedua virus yang bermutasi ini tidak terbukti lebih parah atau lebih fatal bagi manusia.

Ketiga, virus ini sudah terbukti bisa dideteksi dengan alat deteksi yang ada saat ini seperti swab antigen dan PCR.

Baca Juga: Tren Covid-19 Naik, Tapi tak Timbulkan Kematian

Lalu, ihwal pertanyaan apakah strain virus ini sudah ada di Indonesia, dia menyampaikan bahwa Pemerintah sampai sekarang juga belum bisa mengetahuinya.

“Sampai sekarang kita belum tahu. Karena untuk bisa mendeteksi strain virus ini harus dilakukan whole genome sequencing, harus di-sequence genetic information dari virus ini,” jelasnya.

Dia menyatakan bahwa Kemenkes akan mengkoordinasikan sekitar 11-12 laboratorium di Indonesia yang memiliki kemampuan tersebut yakni genome sequencing bersama Menristek Bambang Brodjonegoro.

Selain itu, Indonesia juga akan selalu bekerja sama dengan sejumlah laboratorium internasional yang rutin melakukan genome sequencing untuk melihat dan mengetahui pola penyebaran setiap strain Covid baru di dunia.

Sementara itu, Ketua Satgas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Zubairi Djoerban mengatakan, varian baru virus corona atau SARS-CoV-2 yang ditemukan di Inggris lebih menular.

Zubairi mengatakan, penularan B117 ini bisa mencapai 71 persen lebih cepat. Namun, menurut dia, varian baru virus corona ini tidak lebih mematikan. "Kita lihat virus yang baru ini menular jauh lebih cepat 71 persen dari virus sebelumnya. Itu yang harus kita ingat. Para ahli juga yakin memang virus B117 mudah menular, namun tidak lebih mematikan," kata Zubairi dalam talkshow BNPB, Selasa (29/12/2020). rmc/jk/eri/cc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU