Siap Bertemu Kim Jong-un, Trump Diminta Ingat Kejelekan Korut

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 09 Mar 2018 11:53 WIB

Siap Bertemu Kim Jong-un, Trump Diminta Ingat Kejelekan Korut

SURABAYAPAGI.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump dilaporkan siap bertemu dengan Kim Jong-un, setelah pemimpin Korea Utara itu berjanji tidak akan melakukan uji coba peluru kendali dan nuklir lagi. Namun, dia diminta berhati-hati dengan keputusannya itu. "Mari kita dengar langsung dari pihak Korea Utara sendiri apa yang mereka tawarkan dan apa yang mereka mau lakukan. Ada banyak alasan untuk berhati-hati, mengingat rekam jejak mereka," kata Daniel Russel, mantan Wakil Menteri Luar Negeri untuk Asia Timur dan Pasifik Daniel Russel, dikutip Reuters pada Jumat (9/3). Janji Kim dan kesiapan Trump disampaikan oleh Kepala Keamanan Nasional Korea Selatan Chung Eui-yong setelah memberi penjelasan kepada para pejabat Gedung Putih soal potensi dialog dengan Korut, Kamis. Russel mengatakan semua pihak mesti membaca baik-baik situasi saat ini. "Korea Utara sudah pernah menawarkan perdamaian di masa lalu dan hal itu tidak bertahan di bawah kritik." "Juga ingat bahwa Korut telah selama bertahun-tahun menawarkan Presiden Amerika Serikat berinteraksi dengan pemimpin Korea Utara dengan posisi setara--sebagai sesama negara nuklir." "Yang baru saat ini bukan tawaran, tapi respons (Trump)." Pernyataan senada juga disampaikan oleh Mark Dubowitz, CEO Foundation for Defense of Democracies, Washington. Dia mengatakan hal ini mungkin terjadi karena tekanan dari pemerintahan Trump mulai terasa dampaknya, tapi bagaimanapun Korut mesti ditanggapi dengan berhati-hati. "Kita harus berhati-hati: Korut telah menyatakan hal semacam ini sebelumnya--Kim Jong-il ingin bertemu dengan Presiden Clinton. Pyongyang mesti serius soal denuklirisasi." Dia meminta pemerintahan Trump terus memberikan sanksi keras untuk mempertahankan tekanan maksimum jelang pertemuan dengan Kim Mei ini. Ada tiga kemungkinan Skenario yang mungkin terjadi, kata Takashi Kawakami, Presiden Institut Studi Dunia Takushoku University di Tokyo. Menurutnya, AS akan menunggu bagaimana jalannya pembicaraan Korut-Korsel pada April ini untuk memutuskan keputusan akhir soal pertemuan Trump dengan Kim. Setelah bertemu Kim Jong-un, pejabat Korsel menyebut Korut siap menghentikan uji coba nuklir dan berdialog dengan AS. "Skenario pertama adalah Korea Utara akan sepakat denuklirisasi, kedua adalah Korea Utara akan sepakat membekukan aktivitas nuklirnya dengan AS, dan ketika adalah Korut menarik pendekatannya dan kembali melakukan peluncuran rudal," kata Kawakami. "Dari tiga skenario itu, saya melihat skenario kedua yang paling mungkin terjadi, sementara Jepang yang meminta tekanan terus menerus akan ditepikan." Menurutnya, Jepang hanya bisa menunjukkan dukungan kepada Amerika yang terus menyerukan tekanan maksimum kepada Korea Utara. "Dan jika skenario kedua terjadi, maka Jepang mesti berupaya memperkuat penangkalan nuklir AS, termasuk dengan berbagi nuklir." (cnn/02)

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU