Sinergi Swasta Bisa Dorong UMKM

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 08 Mar 2020 14:30 WIB

Sinergi Swasta Bisa Dorong UMKM

SURABAYA PAGI, Jakarta Pengemasan produk jadi hal penting bagi para pelaku UMKM. Pasalnya pengemasan merupakan salah satu jalan UMKM untuk merebut hati konsumen dengan pengemasan yang apik dan kreatif konsumen tidak segan membeli atau bahkan memborong. Tidak hanya itu, pengemasan juga menjadi hal penting bagi mereka para pelaku UMKM di sector kuliner. CEO & Founder PT Lumina Kaya Indonesia Nita Kartikasari mengatakan bila produk umkm sudah bisa dikemas dengan tepat maka akan bisa bersaing dengan produk usaha jenis lainnya di ritel. Begitu konsumen sudah tertarik untuk ini bisa berkembang pesat. Kalau sudah banyak produk masuk ke minimarket maka UMKM ini bisa naik kelas. Begitu UMKM kita diterima di supermarket dan minimarket artinya bisa kompetitif karena mereka (supermarket dan minimarket) sangat selektif. Setidaknya dalam rasa dan packaging. Benchmark-nya dari itu, kalau ini bisa masuk di minimarket maka di e-commerce lebih gampang lagi, ucap Nita. Nita menambahkan dalam melakukan pendampingan pada UMKM, pihaknya bersama Bahana Ventura mengambil peran yang berbeda. Keduanya saling mengisi celah-celah yang ada dalam mendorong UMKM dampingannya sehingga pada akhirnya produk UMKM bisa memiliki daya saing tinggi. Untuk produk olahan tempe, Nita mengaku akan memasarkan produk tersebut ke Singapura. Menurutnya produk UMKM ini sudah sangat layak untuk bisa dipasarkan di pasar luar negeri. "Harapan kami dengan kolaborasi ini mudah - mudahan bisa menjadi contoh kecil dan pilot project mewujudkan mimpi pemerintah agar UMKM bisa bersaing dan bisa go international," tutur Nita. Direktur Keuangan dan Operasional PT Bahana Artha Ventura, Bagas Pebru Sadtriadi mengatakan, sebagai perusahaan modal ventura pihaknya tidak hanya memberikan dukungan pembiayan kepada UMKM. Namun pihaknya juga bertugas mendampingi pelaku UMKM binaannya untuk bisa naik kelas melalui upaya pemecahan masalah yang dihadapi pelaku usaha. Pendampingan dilakukan melalui kredit saat bidang usaha masih berada di level umkm sampai usaha tersebut bisa menjadi Perseroan Terbatas (PT). Ketika sudah menjadi PT pihaknya akan berperan dalam bentuk kepemilikan saham. "Selain kendala pada pembiayaan ternyata juga butuh pendampingan dan pemberdayaan. Kami juga melakukan itu karena kita ini bukan bank yang hanya salurkan kredit saja," tutur Bagas. Diharapkan dengan dengan sinergi dan kolaborasi dengan KAYA.ID serta dukungan dari pemerintah khususnya Kementerian Koperasi dan UKM, pelaku UMKM nasional akan semakin banyak yang bisa membuat produk dengan daya saing tinggi.jk03

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU